Sunday, February 3, 2019

Curhat WNI Cina Ahli Komputer menjadi viral

:: Ir. Wawat Kurniawan MSc (WeKa) ::

Apakah prabowo lebih baik krn dia kan belum teruji.
Benar dan masa kita tidak mampu memahami bahwa yg sekarang SUDAH TERBUKTI DZALIM dan CENDERUNG PENDUSTA?

Jadi mengapa harus Meminta BUKTI pada orang yg Belum diberi Kepercayaan utk MEMIMPIN?

Sedang yg sudah TERBUKTI DZALIM kita abaikan?
Coba renungkan

Saya punya Rekaman Video jokowi BERDUSTA sebanyak 296 Giga Byte. Itukan BUKTI bukan?

Jadi bagi saya jokowi sudah terbukti berdusta dan 66 Janjinya yg tidak terpenuhi.
Untuk apa lagi diharapkan?

Jika semua DUSTA nya itu dianggap tidak RASIONAL maka jokowi semakin GAK BENER

Dulu saat dia cuma jualan MEBEL tidak ada yg mempertanyakan apakah dia mampu memberikan Bukti ? Tapi kita memberikannya Kepercayaan utk memimpin Bangsa ini.

Setelah memimpin dan terbukti tidak Mampu, maka sudah selesai dan Cari yg baru

Saya kira mengingatkan pada orang banyak bahwa PEMIMPIN itu telah BERDUSTA bukanlah sebuah DOSA kepada Tuhan dan itu pun bukan hujatan.

Melainkan berbuat KEBAIKAN agar BANYAK ORANG TIDAK LANJUT MASUK KEJURANG

Bagaimana kita bisa rasional? jika kita tau PERBUATAN JAHAT itu nyata terjadi dan kita Mengabaikannya dan tidak mengingatkan pada orang lain bahwa *DUSTA ITU JAHAT DIMATA TUHAN.*

Itu adalah AMANAH kita sebagai Manusia yg dipercayakan TUHAN agar senantiasa kita Selalu MENGINGATKAN orang banyak agar TIDAK TERBIASA DGN PERBUATAN DOSA.

Pancasila sebagai Ideologi Berbangsa yang saya PEGANG adalah *"PANCASILA yang Lahir pada tgl 18 AGUSTUS1945."*

*BUKAN Pancasila 1 Juni 1945.*

*Oleh sebab itu :*
*"SILA 1(satu) bagi saya adalah Tetap KETUHANAN YANG MAHA ESA."*

Sedang Pak joko ini MERUBAH nya jadi MENJAUHKAN BANGSA ini dari TUHANNYA dengan *Pancasila 1 Juni 1945.*

Dimana Pancasila 1 Juni itupun BERTENTANGAN dengan ISI PEMBUKAAN UUD45 pada ALINEA KE 4.

Sudah UUD 45 nya di-Amandemen sehingga Isi Pembukaan dan Batang Tubuhnya tidak berkesesuaian lagi lalu Pancasilanya pun juga bertentangan.

Jadi DENGAN DASAR APA SEBENARNYA KITA INI BERBANGSA DAN BERNEGARA.

*INILAH "KEDZALIMAN."*

Saya sejak 2012 Adalah PENDUKUNG Jokowi, TAPI sejak itu saya SADAR bahwa saya Telah KELIRU mendukung beliau ini, Karena beliau KACAU BERPIKIR tentang BANGSA dan NEGARA seperti apa yang telah dibuat oleh PARA PENDIRI BANGSA INDONESIA.

Jadi mengapa saya Katakan Pak Jokowidodo TIDAK LAYAK selain Dia PENDUSTA Sepanjang Hidupnya, Dia DZALIM terhadap BANGSA dan NEGARA yang telah membesarkan dirinya dengan semua Kebijakannya tsb diatas.

Kita Butuh Pemimpin baru, Minimal dia seorang MANUSIA, yang jika Bersalah maka dia MEMINTA MAAF.

Kalau soal dukung mendukung Jokowi saya yakin kalau saya lebih total mendukungnya saat itu, karena saya sampai mengorbankan Materi saya juga Milyaran rupiah selain Tenaga saya untuk dia Menang saat itu.

Saya MANUSIA yang memiliki NURANI dan AKAL untuk berpikir dan membedakan yang KELIRU DAN SESAT.

*Oleh sebab SEJAK SAAT itu saya MENENTANG Pak Jokowidodo, selain dia TIDAK AMANAH, juga dia TIDAK MEMAHAMI BANGSA DAN NEGARANYA, Seolah dia HIDUP dalam REALITY SHOW.*

*Sedang Kehidupan Rakyat ini NYATA, Semua JANJINYA DIA YANG UCAPKAN DAN DIA YANG INGKARI TANPA RASA BERSALAH."*

Bagi saya, saya tidak punya masalah Pribadi, tapi bagi Masyarakat dibawah Kepemimpinannya itu Masalah dan semakin banyak ATURAN YANG DILANGGARNYA.

SEDANG KITA BERNEGARA TIDAK LEPAS DARI MEMATUHI ATURAN.

*Sampai2 dia dikenal : "I DONT READ WHAT I SIGN"* ini BERBAHAYA bagi Masa Depan kita sebagai BANGSA dan NEGARA.

Apa Prestasinya selain DUSTA yang berkelanjutan terus?

*Infrastruktur!?*

*Itupun BUKAN ANGGARAN APBN* melainkan Anggaran Swasta dan Asing.

Gimana bisa sebuah Negara seluruh Assetnya dikuasai Asing dan Swasta?

*Lalu UTANG demikian Besar digunakan untuk apa.???*

MENTERI KEUANGANNYA : *"Sri Mulyani"* pun TIDAK BISA MENJAWABNYA.

Beban Utang tsb adalah Beban RAKYAT dengan Biaya Hidupnya semakin MAHAL.

Hingga yang saya amati mereka sudah Mirip Budak karena untuk memenuhi Kebutuhan Hidup Keluarganya Suami Istri bekerja lebih dari 12 jam sehari.

Anak2 Masa Depan Bangsa ini, mau dibawa Kemana???
Jika Orang-tuanya tidak lagi memiliki waktu untuk mereka?

Belum lagi Masalah SARA yang jadi semakin TEGAS padahal sudah lama sejak Asimilasi kita TIDAK LAGI MEMILIKI MASALAH tsb.
Sekarang jadi semakin Naik Kepermukaan.

Ini IPOLEKSOSBUDHANKAMNAS Bangsa Indonesia yang TERANCAM.
Dibawah Kepemimpinan Pak Jokowidodo karena Maaf dia memang Gagal Paham tentang Berbangsa dan Bernegara selain dia Jago Marketing Massa untuk Pencitraan dirinya saja.

Triple helix boro2 dia pahami.

Ini masalah SERIUS

Jadi Pilpres ini Bukan masalah Ganti Kepemimpinan semata. Tetapi ini Masalah EKONOMI, LEADERSHIP dan KETELADANAN BANGSA.

Ini masalah SERIUS sudah dititik Nadir karena Agamawan dan Lembaga Agamapun tidak mampu menjadi BENTENG PERTAHANAN bagi Rakyatnya untuk tetap Berdaulat. KYAI Besar yang dulu kita Hormati sekarang telah BERUBAH menjadi PENDUSTA juga (esemka bln Oktober diluncurkan, P. Jokowi Turunan Sunan Kalijaga dan Dusta2 lainnya), kita sebagai RAKYAT sedang dicoba agar kita terbiasa hidup dengan DUSTA.
MAAF KEHENDAK INI SAYA TOLAK !!! Saya tidak akan pernah membiasakan diri saya, Keluarga saya dan Keturunan saya Terbiasa hidup dengan BERDUSTA...

Ini MEMPRIHATINKAN !!!

Itulah mengapa kita HARUS BANGKIT atau PUNAH.!?

Sebagai sebuah Bangsa yang dicita citakan oleh Para Founding Father.

Ini Bukan Masalah Jokower TAPI RASIONALITAS Berpikir, karena Tuhan sudah memberikan MANUSIA AKAL yang membedakan kita dengan BINATANG.

Dan Tetap memiliki NURANI.

Saya Bukan Relawan apalagi Simpatisan Prabowo TAPI Jokowi sudah HARUS SELESAI sampai disini saja dan saya ucapkan banyak terima kasih atas KEBODOHANNYA yang MEMBUKA semua AIB atas Negeri ini sebagai BUKTI GAGALNYA AMANDEMEN UUD 1945

Demi Masa Depan Anak Cucu Kita Tetap Cinta INDONESIA.

No comments:

Post a Comment

Politik di Indonesia

Proposal Disertasi Bab I tentang Pendidikan

BAB I LATAR BELAKANG A. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kebutuhan pokok manusia, seakan orang tidak bisa hidup tanpa pendidikan, karena mel...