Wednesday, September 30, 2020

Peristiwa G-30 S - PKI


*INILAH SEJARAH YANG TIDAK BOLEH DILUPAKAN OLEH KITA SEMUA*

*Tgl 31 Oktober 1948 :*
Muso dieksekusi di Desa Niten Kecamatan Sumorejo Kabupaten Ponorogo. Sedang MH. Lukman dan Nyoto pergi ke Pengasingan di Republik Rakyat China (RRC).

*Akhir November 1948 :*
Seluruh Pimpinan PKI Muso berhasil dibunuh atau ditangkap, dan Seluruh Daerah yang semula dikuasai PKI berhasil direbut, antara lain : 
1. Ponorogo, 
2. Magetan, 
3. Pacitan, 
4. Purwodadi, 
5. Cepu, 
6. Blora, 
7. Pati, 
8. Kudus, dan lainnya.

*Tgl 19 Desember 1948*
Agresi Militer Belanda kedua ke Yogyakarta.

*Tahun 1949 :* 
PKI tetap Tidak Dilarang, sehingga tahun 1949 dilakukan Rekontruksi PKI dan tetap tumbuh berkembang hingga tahun 1965.

*Awal Januari 1950 :*
Pemerintah RI dengan disaksikan puluhan ribu masyarakat yang datang dari berbagai daerah seperti Magetan, Madiun, Ngawi, Ponorogo dan Trenggalek, melakukan Pembongkaran 7 (Tujuh) Sumur Neraka PKI dan mengidentifikasi Para Korban. Di Sumur Neraka Soco I ditemukan 108 Kerangka Mayat yg 68 dikenali dan 40 tidak dikenali, sedang di Sumur Neraka Soco II ditemukan 21 Kerangka Mayat yang semuanya berhasil diidentifikasi. Para Korban berasal dari berbagai Kalangan Ulama dan Umara serta Tokoh Masyarakat.

*Tahun 1950 :* 
PKI memulai kembali kegiatan penerbitan Harian Rakyat dan Bintang Merah.

*Tgl 6 Agustus 1951 :*
Gerombolan Eteh dari PKI menyerbu Asrama Brimob di Tanjung Priok dan merampas semua Senjata Api yang ada.

*Tahun 1951 :*
Dipa Nusantara Aidit memimpin PKI sebagai Partai Nasionalis yang sepenuhnya mendukung Presiden Soekarno sehingga disukai Soekarno, lalu Lukman dan Nyoto pun kembali dari pengasingan untuk membantu DN Aidit membangun kembali PKI.

*Tahun 1955 :* 
PKI ikut Pemilu Pertama di Indonesia dan berhasil masuk empat Besar setelah MASYUMI, PNI dan NU.

*Tgl 8-11 September 1957 :* 
Kongres Alim Ulama Seluruh Indonesia di Palembang–Sumatera Selatan Mengharamkan Ideologi Komunis dan mendesak Presiden Soekarno untuk mengeluarkan Dekrit Pelarangan PKI dan semua Mantel organisasinya, tapi ditolak oleh Soekarno.

*Tahun 1958 :*
Kedekatan Soekarno dengan PKI mendorong Kelompok Anti PKI di Sumatera dan Sulawesi melakukan koreksi hingga melakukan Pemberontakan terhadap Soekarno. Saat itu MASYUMI dituduh terlibat, karena Masyumi merupakan MUSUH BESAR PKI.

*Tgl 15 Februari 1958 :*
Para pemberontak di Sumatera dan Sulawesi Mendeklarasikan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), namun Pemberontakan ini berhasil dikalahkan dan dipadamkan.

*Tanggal 11 Juli 1958 :*
DN Aidit dan Rewang mewakili PKI ikut Kongres Partai Persatuan Sosialis Jerman di Berlin.

*Bulan Agustus 1959 :*
TNI berusaha menggagalkan Kongres PKI, namun Kongres tersebut tetap berjalan karena ditangani sendiri oleh Presiden Soekarno.

*Tahun 1960 :* 
Soekarno meluncurkan Slogan NASAKOM (Nasional, Agama dan Komunis) yang didukung penuh oleh PNI, NU dan PKI. Dengan demikian PKI kembali terlembagakan sebagai bagian dari Pemerintahan RI.

*Tgl 17 Agustus 1960 :*
Atas desakan dan tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.200 Th.1960 tertanggal 17 Agustus 1960 tentang "PEMBUBARAN MASYUMI (Majelis Syura Muslimin Indonesia)" dengan dalih tuduhan keterlibatan Masyumi dalam Pemberotakan PRRI, padahal hanya karena ANTI NASAKOM.

*Medio Tahun 1960 :* Departemen Luar Negeri AS melaporkan bahwa PKI semakin kuat dengan keanggotaan mencapai 2 Juta orang.

*Bulan Maret 1962 :* 
PKI resmi masuk dalam Pemerintahan Soekarno, DN Aidit dan Nyoto diangkat oleh Soekarno sebagai Menteri Penasehat.

*Bulan April 1962 :*
Kongres PKI.

*Tahun 1963 :*
PKI Memprovokasi Presiden Soekarno untuk Konfrontasi dengan Malaysia, dan mengusulkan dibentuknya Angkatan Kelima yang terdiri dari BURUH dan TANI untuk dipersenjatai dengan dalih ”Mempersenjatai Rakyat untuk Bela Negara” melawan Malaysia.

*Tgl 10 Juli 1963 :* 
Atas desakan dan tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.139 th.1963 tertanggal 10 Juli 1963 tentang PEMBUBARAN GPII (Gerakan Pemuda Islam Indonesia), lagi-lagi hanya karena ANTI NASAKOM.

*Tahun 1963 :* 
Atas desakan dan tekanan PKI terjadi penangkapan Tokoh-Tokoh Masyumi dan GPII serta Ulama Anti PKI, antara lain : 
1. KH. Buya Hamka, 
2. KH. Yunan Helmi Nasution, 
3. KH. Isa Anshari,
4. KH. Mukhtar Ghazali, 
5. KH. EZ. Muttaqien, 
6. KH. Soleh Iskandar, 
7. KH. Ghazali Sahlan dan
8. KH. Dalari Umar.

*Bulan Desember 1964 :*
Chaerul Saleh Pimpinan Partai MURBA (Musyawarah Rakyat Banyak) yang didirikan oleh mantan Pimpinan PKI, Tan Malaka, menyatakan bahwa PKI sedang menyiapkan KUDETA.

*Tgl 6 Januari 1965 :*
Atas Desakan dan Tekanan PKI terbit Surat Keputusan Presiden RI No.1/KOTI/1965 tertanggal 6 Januari 1965 tentang PEMBEKUAN PARTAI MURBA, dengan dalih telah Memfitnah PKI.

*Tgl 13 Januari 1965 :* 
Dua Sayap PKI yaitu PR (Pemuda Rakyat) dan BTI (Barisan Tani Indonesia) Menyerang dan Menyiksa Peserta Training PII (Pelajar Islam Indonesia) di Desa Kanigoro Kecamatan Kras Kabupaten Kediri, sekaligus melecehkan Pelajar Wanitanya, dan juga merampas sejumlah Mushaf Al-Qur’an dan merobek serta menginjak-injaknya.

*Awal Tahun 1965 :*
PKI dengan 3 Juta Anggota menjadi Partai Komunis terkuat di luar Uni Soviet dan RRT. PKI memiliki banyak Ormas, antara lain : SOBSI (Serikat Organisasi Buruh Seluruh Indonesia), Pemuda Rakjat, Gerwani (Gerakan Wanita Indonesia) BTI (Barisan Tani Indonesia), LEKRA (Lembaga Kebudayaan Rakjat) dan HSI (Himpunan Sardjana Indonesia).

*Tgl 14 Mei 1965 :* 
Tiga Sayap Organisasi PKI yaitu PR, BTI dan GERWANI merebut Perkebunan Negara di Bandar Betsi, Pematang Siantar, Sumatera Utara, dgn Menangkap dan Menyiksa serta Membunuh Pelda Soedjono penjaga PPN (Perusahaan Perkebunan Negara) Karet IX Bandar Betsi.

*Bulan Juli 1965 :* 
PKI menggelar Pelatihan Militer untuk 2000 anggota'y di Pangkalan Udara Halim dengan dalih ”Mempersenjatai Rakyat untuk Bela Negara”.

*Tgl 21 September 1965*:
Atas desakan dan tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.291 th.1965 tertanggal 21 September 1965 tentang PEMBUBARAN PARTAI MURBA, karena sangat memusuhi PKI.

*Tgl 30 September 1965 Pagi :* 
Ormas PKI Pemuda Rakyat dan Gerwani menggelar Demo Besar di Jakarta.

*Tgl 30 September 1965 Malam :* 
Terjadi Gerakan G30S/PKI atau disebut  GESTAPU (Gerakan September Tiga Puluh) : PKI Menculik dan Membunuh 6 (enam) Jenderal Senior TNI AD di Jakarta dan membuang mayatnya ke dalam sumur di LUBANG BUAYA Halim, mereka adalah : 
1. Jenderal Ahmad Yani,
2. Letjen R.Suprapto, 
3. Letjen MT.Haryono, 
4. Letjen S.Parman, 
5. Mayjen Panjaitan dan
6. Mayjen Sutoyo Siswomiharjo. 
PKI juga menculik dan membunuh Kapten Pierre Tendean karena dikira Jenderal Abdul Haris Nasution. PKI pun membunuh Aiptu Karel Satsuitubun seorang Ajun Inspektur Polisi yang sedang bertugas menjaga Rumah Kediaman Wakil PM Dr. J. Leimena yang bersebelahan dengan Rumah Jenderal AH. Nasution. 
PKI juga menembak Putri Bungsu Jenderal AH. Nasution yang baru berusia 5 (lima) tahun, *Ade Irma Suryani Nasution*, yang berusaha menjadi Perisai Ayahandanya dari tembakan PKI, kemudian ia terluka tembak dan akhirnya wafat pada tanggal 6 Oktober 1965.
G30S/PKI dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung yang membentuk tiga kelompok gugus tugas penculikan, yaitu : 
1. Pasukan Pasopati dipimpin Lettu Dul Arief, dan
2. Pasukan Pringgondani dipimpin Mayor Udara Sujono, serta 
3. Pasukan Bima Sakti dipimpin Kapten Suradi.
Selain Letkol Untung dan kawan-kawan, PKI didukung oleh sejumlah Perwira ABRI (TNI/Polri) dari berbagai Angkatan, antara lain :
*Angkatan Darat :*
1. Mayjen TNI Pranoto Reksosamudro, 
2. Brigjen TNI Soepardjo dan
3. Kolonel Infantri A. Latief.
*Angkatan Laut :*
1. Mayor KKO Pramuko Sudarno, 
2. Letkol Laut Ranu Sunardi dan 
3. Komodor Laut Soenardi.
*Angkatan Udara :*
1. Men/Pangau Laksda Udara Omar Dhani, 
2. Letkol Udara Heru Atmodjo dan 
3. Mayor Udara Sujono.
*Kepolisian :* 
1. Brigjen Pol. Soetarto,
2. Kolonel Pol. Imam Supoyo dan 
3. Letkol Pol Anwas Tanuamidjaja.

*Tgl 1 Oktober 1965 :*
PKI di Yogyakarta juga Membunuh :
1. Brigjen Katamso Darmokusumo dan 
2. Kolonel Sugiono. 
Lalu di Jakarta PKI mengumumkan terbentuknya DEWAN REVOLUSI baru yang telah mengambil Alih Kekuasaan.

*Tgl 2 Oktober 1965 :*
Letjen TNI Soeharto mengambil alih Kepemimpinan TNI dan menyatakan Kudeta PKI gagal dan mengirim TNI AD menyerbu dan merebut Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma dari PKI.

*Tgl 6 Oktober 1965 :*
Soekarno menggelar Pertemuan Kabinet dan Menteri PKI ikut hadir serta berusaha Melegalkan G30S, tapi ditolak, bahkan Terbit Resolusi Kecaman terhadap G30S, lalu usai rapat Nyoto pun langsung ditangkap.

*Tgl 13 Oktober 1965 :*
Ormas Anshor NU gelar Aksi unjuk rasa Anti PKI di Seluruh Jawa.

*Tgl 18 Oktober 1965 :*
PKI menyamar sebagai Anshor Desa Karangasem (kini Desa Yosomulyo) Kecamatan Gambiran, lalu mengundang Anshor Kecamatan Muncar untuk Pengajian. Saat Pemuda Anshor Muncar datang, mereka disambut oleh Gerwani yang menyamar sebagai Fatayat NU, lalu mereka diracuni, setelah Keracunan mereka di Bantai oleh PKI dan Jenazahnya dibuang ke Lubang Buaya di Dusun Cemetuk Desa/Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi. Sebanyak 62 (enam puluh dua) orang Pemuda Anshor yang dibantai, dan ada beberapa pemuda yang selamat dan melarikan diri, sehingga menjadi Saksi Mata peristiwa. Peristiwa Tragis itu disebut Tragedi Cemetuk, dan kini oleh masyarakat secara swadaya dibangun Monumen Pancasila Jaya.

*Tgl 19 Oktober 1965 :* Anshor NU dan PKI mulai bentrok di berbagai daerah di Jawa.

*Tgl 11 November 1965 :* 
PNI dan PKI bentrok di Bali.
Tgl 22 November 1965 : DN Aidit ditangkap dan diadili serta di Hukum Mati.

*Bulan Desember 1965 :*
Aceh dinyatakan telah bersih dari PKI.

*Tgl 11 Maret 1966 :*
Terbit Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) dari Presiden Soekarno yang memberi wewenang penuh kepada Letjen TNI Soeharto untuk mengambil langkah Pengamanan Negara RI.

*Tgl 12 Maret 1966 :*
Soeharto melarang secara resmi PKI. 

*Bulan April 1966 :*
Soeharto melarang Serikat Buruh Pro PKI yaitu SOBSI.

*Tgl 13 Februari 1966 :*
Bung Karno masih tetap membela PKI, bahkan secara terbuka di dalam pidatonya di muka Front Nasional di Senayan mengatakan : 
*”Di Indonesia ini tidak ada partai yang Pengorbanannya terhadap Nusa dan Bangsa sebesar Partai Komunis Indonesia…”*

*Tgl 5 Juli 1966 :* 
Terbit TAP MPRS No.XXV Tahun 1966 yang ditanda-tangani Ketua MPRS–RI Jenderal TNI AH. Nasution tentang Pembubaran PKI dan Pelarangan penyebaran Paham Komunisme, Marxisme dan Leninisme.

*Bulan Desember 1966 :*
Sudisman mencoba menggantikan Aidit dan Nyoto untuk membangun kembali PKI, tapi ditangkap dan dijatuhi Hukuman Mati pada tahun 1967.

*Tahun 1967 :*
Sejumlah Kader PKI seperti Rewang, Oloan Hutapea dan Ruslan Widjajasastra, bersembunyi di wilayah terpencil di Blitar Selatan bersama Kaum Tani PKI.

*Bulan Maret 1968 :*
Kaum Tani PKI di Blitar Selatan menyerang para Pemimpin dan Kader NU, sehingga 60 (enam puluh) Orang NU tewas dibunuh.

*Pertengahan 1968 :*
TNI menyerang Blitar Selatan dan menghancurkan persembunyian terakhir PKI.

*Dari tahun 1968 s/d 1998*
Sepanjang Orde Baru secara resmi PKI dan seluruh mantel organisasiya dilarang di Seluruh Indonesia dgn dasar TAP MPRS No.XXV Tahun 1966. Dari tahun 1998 s/d 2015

*Pasca Reformasi 1998*
Pimpinan dan Anggota PKI yang dibebaskan dari Penjara, beserta keluarga dan simpatisanya yang masih mengusung IDEOLOGI KOMUNIS, justru menjadi pihak paling diuntungkan, sehingga kini mereka meraja-lela melakukan aneka gerakan pemutar balikkan Fakta Sejarah dan memposisikan PKI sebagai PAHLAWAN Pejuang Kemerdekaan RI. Sejarah Kekejaman PKI yang sangat panjang, dan jangan biarkan mereka menambah lagi daftar kekejamanya di negeri tercinta ini.

Semoga Tuhan YME senantiasa melindungi kita semua

*BAGIKAN SEJARAH INI.* 
*JADIKAN PELAJARAN*
*BUAT GENERASI YANG AKAN DATANG*


🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇮🇩

Sunday, June 21, 2020

Kaya. Bolehkah?

Dalam Islam, mazhab terbesar dan tertua adalah Mazhab Hanafi. Tokoh sentralnya adalah Imam Hanafi (Abu Hanifah), seorang pengusaha besar yang berbisnis minyak dan sutra. Masya Allah..... 

Level usahanya sudah mencapai passive income yang sangat stabil. Malam, beliau sibuk khatam Al-Quran dalam sholat. Siang, beliau sibuk mengajar. Kapan ngurus bisnisnya? Gak perlu terlalu diurus. Karena sudah running well..... 

Salah satu murid Imam Hanafi (Abu Hanifah), kemudian menjadi guru bagi Imam Syafii. Dan ini turut mewarnai pemikiran Imam Syafii tentang harta dan kekayaan. Kisah ini disampaikan kembali oleh #GusBaha dalam salah satu ceramahnya yang berbobot tapi ringan dan humoris..... 

Simak deh kisahnya...

Dulu awal-awal Imam Syafi'i sempat sinis ketika melihat kekayaan. "Harta itu halalnya dihisab dan haramnya diazab," itu menurut beliau. Dan itu memang benar. Jadilah beliau pengagum ulama-ulama miskin. Menurut beliau, inilah orang-orang yang bebas hisab.

Singkat cerita, kemudian beliau belajar ke Imam Malik. Dan beliau benar-benar kaget, ternyata karpet di rumah Imam Malik itu, kalau diinjak, mata kaki bisa tenggelam, saking empuknya. Imam Malik kalau mengajar, kursinya lebih tinggi. Bajunya bagus-bagus. Pokoknya, gaya.

Imam Syafi'i mulai membatin, "Ini orang alim, tapi hartanya berlimpah." Di sisi lain Imam Malik beranggapan, nikmat dari Allah memang harus ditampakkan. 
 
Setelah sekian lama belajar, akhirnya beliau bertanya ke Imam Malik, apakah dia sudah cukup belajarnya. Kata Imam Malik, sudah cukup. Si murid lantas diminta belajar sama orang alim yang lain, tapi sayangnya orang alim ini sudah wafat. Namanya Abu Hanifah. Begitu penjelasan Imam Malik. 

"Lantas, saya berguru sama siapa lagi?" tanya Imam Syafi’i.

“Temui muridnya yang sealim dia. Namanya, Muhammad Al-Syaibani," jelas Imam Malik.

"Lalu, kapan saya berangkat?" tanya Imam Syafi’i lagi.

"Besok!" seru Imam Malik.

Keesokan harinya, diajaklah Imam Syafi'i sama Imam Malik ke pasar sebelah Baqi' di Madinah. Tangan Imam Syafi’i saat itu digandeng gurunya. Di sana ada rental unta.

Imam Malik bertanya, "Mana kafilah yang hendak ke Iraq? Saya mau sewa."

"Saya, Tuan Malik!" jawab salah satu kafilah di sana.

Imam Syafi'i dikasih uang dan bekal sama Imam Malik. Kata Imam Syafi'i, "Guruku memberiku sekian dinar.” Kalau di-konversi, sekitar Rp 50 juta rupiah. Imam Syafi'i jadi mikir, ulama miskin yang dia kagumi, nggak pernah ngasih uang. Lha ulama kaya ini malah ngasih uang. Mindset-nya mulai berubah.

Singkat cerita, beliau sampai di Iraq. Begitu tiba di tempat Muhammad Al-Syaibani, beliau lebih kaget lagi. Di ruang tamu Muhammad Al-Syaibani ada emas-emas batangan. Jadi, Muhammad Al-Syaibani menghitung emas-emasnya di ruang tamu. Masya Allah.

Menariknya, emas-emas itu dipotong-potong, lalu dipindah ke gentong yang lain.

Imam Syafi’i sempat membatin, "Duh, melihat kekayaan Imam Malik aja sudah kaget. Di sini malah lebih kaget." Serunya, Muhammad Al-Syaibani adalah pakar ushul fikih dan nanti ini jadi asbab kenapa Imam Syafi'i menjadi pakar ushul fikih juga.

Sampai-sampai Imam Syafi’i pernah berkata, "Semua orang yang mempelajari kitabku, maka berutang jasa pada Abu Hanifah." Jelas, karena beliau pertama kali belajar ilmu ushul fikih melalui Muhammad Al-Syaibani, muridnya Abu Hanifah.

Setelah sekian lama berinteraksi, Imam Syafi'i semakin kentara kaget dan takjubnya. Terutama soal harta.

"Kenapa anak muda?" tanya Muhammad Al-Syaibani.

"Heran aja, ulama kok kaya?" ucap Imam Syafi'i.

"Kamu heran?"

"Iya."

"Ya, sudah. Harta ini saya kasih ke orang-orang fasik."

Imam Syafi'i langsung berpikir cepat. Terus, beliau berseru, "Jangan, nanti hartanya dipakai zina dan judi."

Muhammad Al-Syaibani kemudian menegaskan, "Ya! Kalau harta ini saya kasih kepada orang-orang yang nggak jelas, nanti akan dipakai untuk hal-hal yang nggak jelas juga."

Imam Syafi'i bergumam, "Iya juga ya, kalau harta dikuasai oleh orang-orang fasik, yah repot." Lalu beliau mengangguk, "Ya sudah, orang alim yang kaya itu nggak masalah!" Mulai saat itu, cara pikir beliau berubah drastis. Dan semakin berubah, karena digembleng terus oleh Muhammad Al-Syaibani.

"Harta yang baik itu membuat teman senang dan membuat musuh benci," pesan Muhammad Al-Syaibani suatu ketika. Pelan-pelan Imam Syafi'i mulai mikir, "Iya juga ya. Di antara tanda-tanda orang benar itu, dimusuhi oleh si fasik dan si munafik."

Kemudian Imam Syafi'i menyimpulkan, orang beriman itu harus punya pengaruh, harus punya kekuatan. 

Keterusan mikir gitu, sampai akhirnya terkenal statement dalam madzhab beliau, "Islam itu mulia dan tiada yang melebihi kemuliaannya." Misal, ada orang lain naik kuda. Nah, orang beriman nggak boleh naik keledai, harus lebih baik daripada itu. Nah, itulah statement hasil didikan dari Muhammad Al-Syaibani.

Pada dasarnya Muhammad Al-Syaibani menyerukan manusia agar hidup dalam berkecukupan, baik untuk dirinya maupun keluarganya. Tapi jangan sampai bermewah-mewahan. Beliau pun tidak menentang gaya hidup yang lebih dari cukup, selagi kelebihan tersebut hanya digunakan untuk hal-hal kebaikan.

Ya, sudah semestinya harta digunakan untuk kebaikan di jalan-Nya.

Pada akhirnya, semoga kita semua dititipi ilmu dan harta yang membuat kita bertambah dekat dan taat kepada-Nya. Menaungi orang banyak. Jadi jalan rezeki dan maslahat bagi orang banyak. Aamiin...

Thursday, May 28, 2020

Matematika Kehidupan


          Dosa Jangan di ➕ 
          Amal Jangan di ➖
          Cinta Jangan di ➗
          Hidup hanya   1  ❌ 

🌺 *Gugur Bunga karena* Layu..
👻 *Gugur Iman karena* Nafsu.. 
💞 *Gugur Cinta karena* Cemburu..

😂 *Tertawa karena*  
                 Bahagia
😭 *Menangis karena* 
                 Derita
💀 *Bertobat karena*     
                 Dosa
🙏 *Beribadah karena* 
                 Iman

💔 *Hidup tanpa Cinta*
         Pasti Hampa
💰 *Hidup gila Harta* 
         Pasti Celaka
😓☠ *Hidup penuh Dosa* 
         Akan Binasa
😊 *Hidup Bersyukur* 
        Akan Bahagia

*Hiduplah tiap hari seperti Matematika:*
*1. Mengalikan (x)*
     *_keGembiraan_*  
*2. Mengurangi (-)* 
     *_keSedihan_*
*3. Menambahkan (+)* 
     *_Semangat_*
*4. Membagi ( : )* 
     *_keBahagiaan_*
*5. Meng-kuadratkan*
     *_Kasih Sayang_*
     *_antar sesama_*

*Ada 3 hal dalam hidup yang tidak bisa kembali:*
⏰1. Waktu   
💋2. Ucapan  
⌛3. Kesempatan     
*Jagalah itu, jangan sampai menyesal karenanya...*

*Ada 3 hal yang dapat menghancurkan hidup seseorang:*
👹1. Amarah    
😏2. Keangkuhan  
👿3. Dendam   
*Hindarilah ia selalu..*

*Ada 3 hal yang tidak boleh hilang*
💙1. Harapan   
💛2. Keikhlasan   
❤3. Kejujuran   
*Peliharalah ketiganya..*

*Ada 3 hal yang paling berharga*
💞1. Kasih Sayang 
💗2. Cinta     
💝3. Kebaikan  
*Pupuklah itu semua..*

*Ada 3 hal dalam hidup yang tidak pernah pasti*
1. Kekayaan   
2. Kejayaan  
🤔3. Mimpi     
*Jangan terobsesi karenanya..*

*Ada 3 hal yang dapat membentuk watak seseorang*
☝1. Komitmen          
✌2. Ketulusan          
👌3. Kerja Keras         
*Upayakanlah sekuatnya..*

*Ada 3 hal yang membuat kita sukses*
👍1. Tekad          
👍2. Kemauan         
👍3. Fokus
*Usahakan dengan sungguh-sungguh..*

*Ada 3 hal yang tidak pernah kita tahu*
👍1. Rejeki          
👍2. Umur 
👍3. Jodoh     
*Semuanya itu diatur oleh Allah.

*TAPI, ada 3 hal dalam hidup yang PASTI*
1. Tua     
2. Sakit     
3. Kematian  
*Persiapkanlah dengan sebaik-baiknya...*

Monday, May 25, 2020

Kata Siapa Corona berbahaya ? Tidak

Boleh percaya boleh tidak 🙏🏻🤔😎
Mereka ( Tenaga Medis) cuma korban penipuan , semua ini settingan, bohongan. Virus Covid19 beneran ada, dan seperti flu lainnya, tapi lebih ringan, namun mudah Menular karena sudah di tambahi asam amino 4x lipat 

Ada 1000 orang lebih sembuh, tapi ndak dikasih tau bagaimana cara sembuhnya, padahal sakitnya cuma seputar Tenggorokan dan batuk

Kalau sampai bocor cara sembuhnya, ndak ngeri lagi,, kacau rencana mereka,, masyakarat akan melawan !

Saat Bu Siti Supari melawan, WHO "keok", negara lain acungi jempol, sehingga negara lain tidak ikut kena wabah buatan ini. wabah settingan dengan code Flu Burung ndak jadi menyerang Indonesia

Dokter Terawan hari ini sudah "bisa dikendalikan", jangan sampai melawan seperti dokter Siti mantan Menkes yg dikriminalisasi itu. knp kok bisa dikriminalisasi ? iya lah, berani lawan WHO. lho kok WHO ? emg WHO didirikan tanpa tujuan ? salah satunya ya jualan vaksin, tapi skala dunia, coba brp trilyun putaran uangnya.Makanya WHO bikin aturan klo ada wabah wajib setor sampel ke dia biar bisa bikin vaksin nya, dan itu ditentang waktu itu sama Siti F, dan akhirnya tau sendiri kan Siti maauk penjara dari kasus "pesanan". Pesanan siapa ? tentunya pihak2 yg merasa dihalangi bisnisnya

https://news.detik.com/read/2020/05/22/162233/5025000/10/5-fakta-siti-fadilah-yang-blak-blakan-soal-konspirasi-dan-corona

Semua ini masalah segelintir orang yang pengen kaya dan mau usianya 1000 thn lagi. Tuhan sudah sebutkan orang orang ini paling tamak terhadap harta dunia

Dokter dan tenaga medis hanya korban karena tidak bisa menolak siapapun pasien nya

Seharusnya masyarakat yang dikasih tau agar jangan kerumah sakit selain sakit jantung, stroke, diabetes akut dan penyakit mematikan lainnya

Covid19 ini cuma sakit flu biasa, kami sekeluarga sudah kena, memang menyebalkan sakit nya, ringan tapi lama efeknya

Karyawan saya sudah positif malah tertular saya, dirawat diisolasi di unair lalu dipindah ke phc, pengobatannya sampai sembuh hanya dikasih vitamin c & e, dikasih makan buah 2 buah pagi, 2 buah sore, banyak istirahat dan pereda nyeri kalau ada sakit tenggorokan, dan di uap jika sesak nafas

14 Hari begitu terus sampai bosan, sampai sembuh fit

Bayangkan kalau cara penyembuhan ini bocor ke masyakarat, gagal lagi orang Yahudi memplokoto umat se-dunia

Ayoo kawan kawan, saat ini bukan masalah hidup mati, ini bukan wabah, ini masalah ekonomi kita yg diinjak injak

Menurut saya cara pengobatan Covid19 :

Pertama kita harus tau bahwa batuk bukan penyakit utama, demam bukan penyakit utama, tapi reaksi tubuh terhadap perlawanan infeksi atau lainnya, termasuk sakit tenggorokan 

Kalau kita beli obat flu, isinya adalah pereda nyeri tenggorokan, pereda batuk kering, pereda demam, ada pengencer dahak juga kadang kadang

Dari sini kita belajar, untuk penyembuhan flu diobati sesuai dengan gejala sakitnya apa. Katakanlah COVID19 gejala sakitnya adalah radang tenggorokan, batuk kering, demam, sesak nafas

Maka pengobatan nya :
1. Istirahat Total (ini wajib apapun jenis sakit flu nya, karena virus dilawan oleh antibodi). Bener-bener istirahat sampai fit, bukan sampai badan terasa enakan. Harus sampai fit, bisa 7 hari istirahat nya

2. Supplay vitamin dengan dosis double, kalau saya biasanya kena flu minum farmaton vit 2x sehari, ester C 1000mg 2x sekali, Madu 5 Sendok, Habbats Cair 5 Kapsul, Zaitun 3 Sendok

3. Jika sesak nafas (karena semua jenis flu yang menyerang manusia memang tidak menyebabkan sesak nafas, apalagi untuk orang yang punya asma seperti saya, flu pasti barengannya sesak nafas). Jadi ndak usah heran kala covid19 katanya bikin sesak nafas, karena semua flu memang begitu broo.

Nah lanjut lagi, kalau sudah sesak nafas, pengobatannya yang mujarab adalah pakai alat uap nebulizer + Ventolin cair + cairan infus (dilakukan sendiri dirumah, sangat mudah dan tidak berbahaya). Diuap sehari 3x sampai hilang sejak nafasnya, biasanya 1-3 hari Hilang sesaknya seiring dengan semakin membakar kondisi tubuh

3. Jika batuk ada dahaknya, dengan Diuap ikutan sembuh batuknya, masalahnya dahak akan keluar banyak dan pasti membuat iritasi tenggorokan, sehingga membuat sakit tenggorokan

4. Sakit tenggorokan diobati dengan Metylpredynoasolon dan pereda nyeri nya asame fenamat, biasanya 1 sampai 3x minum sudah sembuh

5. Kalau demam Tinggal diturunkan dengan paracetamol (perlu diingat demam disini berhubungan dengan infeksi, biasanya infeksi di tenggorokan atau radang tenggorokan). Kalau ndak ada radang tenggorokan parah, biasanya ndak demam

6. Hindari makan buah yang bergetah seperti melon 🍈, nanas, semangka. Jeruk bagus.

7. Selama pengobatan ini, istirahat total dgn   mengisolasi diri. Ndak usah mikir kerjaan, ndak usah mikir lain lain (ini yang buat sembuhnya cepat banget)

Coba dipelajari cara penyembuhan diatas, apakah perlu kalian kerumah sakit kalau cuma sakit flu?

Gak kasihan kah dengan para dokter, tenaga medis dan pasien sakit berat lainnya?

Akhirnya pasien sakit berat terpaksa mati karna tidak tertangani, dan kurang ajarnya lagi semua pasien penyakit berat yang mati semuanya dibilang karena covid19, agar masyarakat semakin takut.

Semua Sakit flu nama virusnya Korona, ndak percaya? Cek di WHO cek di jurnal kedokteran, cek di website CDC

Jadi, ayoolaaah , jadilah warga negara yang cerdas. Jadilah pemikir yang kritis.

Sakit flu yang heboh disebut flu Spanyol, senjata biologi pertama Amerika dalam perang dunia pertama. Tujuannya adalah membuat The FED jadi pengendali uang diseluruh dunia dgn pinjaman nya

Hari ini Dibuat lagi COVID19, Tujuannya juga sama, perkara utang piutang juga yg menjebak

tenaga medis mati, dokter mati. Dibilang karena covid19.

Kita yang pernah sakit flu, coba bayangkan, ndak ada waktu istirahat, pasien yang takut mati ini (baca kena flu takut mati) terus berdatangan kerumah sakit. Sementara dokter dan tenaga medis tetap harus kerja dengan baju Apd, berat, sesek, capek, lelah, ndak ada waktu istirahat dan ndak boleh nolak pasien selama Ruangan masih ada

Terus mau gak mati? Terus dibilang katanya karena covid19?

Ayolah kita berpikir waras.
Ibarat ini perang, sudah fahamkah kita siapa musuh yang kita hadapi sesungguhnya?

Bagaimana cara pengobatannya?

Bagaimana cara pencegahannya?

Jangan asal menerima berita dari corong pemerintah, corong Yahudi, Sosmed

Contoh Nyata, Real Didepan Mata.

Kasus Perawat Ari, Meninggal 2 Hari Lalu. Berita menyebar keseluruh Indonesia bahkan mungkin dunia. Perawat mati bersama bayinya karena covid19

Semuanya langsung nyebarkan beritanya, padahal itu semua hoax

Kepala RS AL diwawancarai Tribune Surabaya.

Ditanya dirawat berapa hari sampai mati?

dijawab : Ari datang sudah dalam kondisi kritis (Apakah karena pendarahan, ataukah kelelahan +hamil muda), mereka dan kita pun tidak tau. Video yang kita lihat didorong beberapa orang pakai apd, itu baru mau masuk RS, belum ada perawatan apapun, baru mau masuk RS, didepan Lift sudah meninggal Ari nya

Ditanya lagi, apakah positif covid19?

Jawab : belum tau, baru diperiksa tadi setelah meninggal, dan hasilnya baru akan keluar paling cepat 7 hari kedepan

Coba lihat, ini nyata didepan mata, beritanya kita harus cari sendiri. Masih hangat

Kita ndak tau Ari punya penyakit sesak nafas kah sebelumnya atau sakit lainnya atau punya keluhan kehamilan yang berat, semua masih tanda tanya (tapi malah di vonis langsung covid19) 

Yang namanya lagi hamil, bawaannya lemes, mual muntah, lelah, tekanan darah turun, emosi labil. Dan kebanyakan wanita hamil begitu.

Nah ini ada wanita hamil 4 Bulan, kerja tanpa istirahat dengan APD lengkap.. gmn ga capek coba

yg jelas dampak corona ini sebenernya bukan di kesehatan tapi EKONOMI ! coba berapa juta org kehilangan pekerjaan ? disuruh dirumah klo org kaya ga masalah, lha negri 62 kebanyakan menengah kebawah, kerja hari ini buat makan hari ini. Terus tujuan besarnya ? ekonomi nasional lumpuh, pasca corona perlu pemulihan tapi duit ga ada, solusi nya ? pinjam bank dunia alias UTANG LAGI, yg untung siapa ? yg buntung siapa ?

Semoga kita mau berpikir lebih kritis dan selalu memohon perlindungan kepada Tuhan dari musuh musuh yang mencoba menghancurkan perekonomian dan sendi sendi kehidupan lain nya...

Sunday, April 19, 2020

Bedanya DULU sekarang dan DULU yang dulu

1. Dulu ketika masuk bulan Ramadhan, syaitan laknattulah yang dikurung.,
Sekarang sperti nya di bulan Ramadhan, *kita yang akan dikurung di rumah...!*
(Dunia sudah tua)

2. Dulu kalau rajin ke Masjid namanya orang SALEH, *sekarang orang ke Masjid dikira orang SALAH..!*
(Dunia sedang kacau balau/kritis)

3. Dulu IMAN yang harus di usahakan kuat, *sekarang IMUN yang justru diperhatikan..!*
(Dunia sedang waspada)

4. Dulu dicambuk orang yang kalau tidak pergi Jumatan. *Sekarang  justru dicambuk orang yang kalau pergi Jumatan..!*
(Dunia sdh Terbalik)

5. Dulu kalau ada orang bersin dibacakan  Alhamdulillah.
Sekarang klo ada orang bersin.. *Innaalillaahi...diwaspadai kena corona..!*
(Dunia sedang terguncang).

6. Dulu bersatu kita teguh... Sekarang bersatu kita runtuh..!
(Dunia sudah beda pepatah )

7. Dulu ada tamu, bawa rahmat. Sekarang ada tamu dianggap bawa sial..!
(Dunia Sudah Payah)

8. Dulu kalau ketemu jabat tangan. Sekarang ketemu angkat kaki (cepat pergi)..!
(Dunia sedang Sakit)

9. Dulu Anak disuruh cuci kaki sebelum tidur, Sekarang disuruh cuci tangan sebelum tidur.   (Dunia sedang panik)

10. Dulu parfum yang kita bawa di tas, sekarang hand sanitizer spray yang dibawa.!
 (Dunia sedang dilanda ketakutan)

11. Dulu senyum sedekah, sekaramg masker yang disedekahkan..!
(Dunia dilanda kesulitan)

12. Dulu kata negatif tidak bagus, sekarang kata positif tidak bagus..!
(Dunia sedang bergetar)

13. Dulu pulang membesuk  orang tua membawa kebahagiaan. *Sekarang membesuk orang tua disangka membawa penderitaan.!*😫
 (Dunia Sudah Aneh).

Thursday, March 26, 2020

PERNYATAAN SIKAP SYAIKHINA KH. MUHAMMAD NAJIH MAIMOEN TERKAIT COVID-19

بسم الله الرحمن الرحيم
    الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على سيدنا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد:    

Kami sangat prihatin sekali dengan langkah Pemerintah Indonesia terkait penanggulangan Virus Covid-19. Di satu sisi, pemerintah berencana menutup pasar-pasar dan tempat-tempat ibadah, dengan dalih meminimalisir penyebaran virus Corona. Sedangkan di sisi lain Supermarket, Swalayan, Minimarket, AlfaMart, IndoMart dan bank, masih diizinkan buka. 

Kalau kebijakan ini benar-benar direalisasikan, bagaimana nasib perekonomian rakyat menengah ke bawah? Bagaimana pula nasib pedagang kaki lima (PKL) yang di suruh tutup, sementara setiap harinya mereka butuh makan, menafkahi keluarga, membayar tanggungan listrik, PDAM dan kebutuhan lainnya. Mereka rakyat kecil yang hidupnya bergantung dengan berjualan di pasar, buka warung di pinggir jalan sebagai pedagang asongan. Jangan samakan mereka dengan pegawai negeri (PNS), yang tetap mendapat gaji meski diliburkan. Sedari awal, katanya pemerintah menghimbau kepada masyarakat agar tenang dan tidak panik, namun kenapa sekarang membuat kebijakan ganjil yang justru menimbulkan kegaduhan dan kepanikan baru di tengah masyarakat.

Jika pemerintah tetap bersikukuh menerapkan kebijakan tersebut, maka harus dimbangi dengan solusi yang tepat, yakni menjamin semua kebutuhan pokok rakyatnya, seperti mensuplai beras, makanan-minuman dan kebutuhan sehari-hari, memberi subsidi listrik dan air bersih, dan menunda tagihan-tagihan yang membebani rakyat untuk sementara waktu. Dalam hal ini, baitul mal dan orang-orang kaya akan memainkan peranan besarnya, Syaikh Ibn Hajar al-Haitami dan  Syaikh Syamsuddin ar-Ramli menandaskan;

ومن ثم منع نحو أبرص وأجذم من مخالطة الناس، وينفق عليهم من بيت المال أي: فمياسيرنا فيما يظهر

“Oleh Karenanya, penderita penyakit belang dan kusta, lepra dilarang keras berinteraksi dengan masyarakat, dan Baitul Mal yang akan menanggung biaya hidupnya, lalu kemudian para donator kaya…” (Tuhfatul Muhtaj, 2/276, Nihayatul Muhtaj 2/160). 

Namun jika melihat neraca keuangan negara saat ini, rasanya mustahil pemerintah bisa menerapkan solusi demikian.  Alangkah baiknya jika rezim ini meminta bantuan para taipan naga sembilan, yang katanya menjadi mitra terdekatnya, siapa tau mereka mau membantu, slogannya aja paling pancasialis, paling patriot!  

Bahkan belakangan ini, presiden mewacanakan untuk pembelian obat malaria dan vaksin yang akan diuji coba untuk pengobatan corona, padahal menurut informasi, obat itu belum jelas khasiatnya, bukan untuk mengobati, tapi justru malah menambah parah. Langkah pemerintah untuk membeli obat pun terkesan terlambat karena di mana-mana korban sudah berjatuhan. Lalu siapa yang bertanggungjawab? Jelas pemerintah! karena selama ini telah lalai dan terkesan diam dan acuh tak acuh terkait virus corona tersebut.

Pengadaan obat-obat tersebut juga rawan dijadikan proyek korupsi seperti kasus megakorupsi jiwasraya, ASABRI dll. Pemerintah juga menolak usulan lockdown secara Nasional, mungkin tujuannya agar  WNA dan investor China tetap leluasa keluar-masuk di negeri ini, sebab kedatangan mereka memang menguntungkan secara materi. Disamping itu, pemerintah tidak memiliki cukup biaya untuk menerapkan lockdown. Kenapa opsi penyelamatan via lockdown tidak diusahakan, padahal beberapa negara sudah bisa mengendalikan virus Covid-19 dengan kebijakan lockdown. Apalagi jauh-jauh hari, syari’at Islam sudah mengintruksikan lockdown jika suatu daerah terkenah wabah penyakit/ Tho’un, pun demikian WHO, organisasi terbesar di dunia dalam bidang kesehatan juga sudah merekomendasikan, lalu apa keberatan pemerintah melaksanakan ikhtiar baik ini? ataukah pemerintah sudah menyiapkan gebrakan baru untuk menangani pandemi? Semoga saja! Kami sangat menyayangkan sikap pemerintah, yang ketika dikritik soal penanganan virus corona, malah justru meminta bantuan kepada para nelayan dan buruh, padahal hak mereka sudah dikebiri dengan UU Omnibus Law. 

Dalam menghadapi krisis, hendaknya pemerintah meningkatkan kepercayaan publik, menghindari statement controversial, menghentikan pembiayaan para Buzzer yang bertugas menyerang rakyat yang kontra pemerintah. Untuk saat ini, mungkin lockdown adalah langkah paling jitu meminimalisir penyebaran Covid-19, jika pemerintah tidak ingin negaranya bernasib seperti Italia, Spanyol, Iran dan Korea, maka segera lakukan lockdown, tentunya dengan menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai! sebab kemaslahatan umat menjadi prioritas utama. Qowa’idl Fiqhiyyah menandaskan;

تصرف الامام على الرعية منوط بالمصلحة

“Kebijakan pemimpin terhadap rakyat harus berdasarkan kemaslahatan”

Kami sangat keberatan jika aktifitas shalat jama’ah, shalat jum’at, berjabat tangan sesama muslim satu jenis, kegiatan belajar-mengajar dalam sekolah dan madrasah dilarang hanya karena ketakutan berlebihan dengan penularan Covid-19, lalu kemudian dikorelasikan dengan Qoidah fiqhiyyah yang berbunyi;

درء المفاسد مقدم على جلب المصالح

“Mencegah bahaya lebih didahulukan dari pada menarik kemaslahatan”

Padahal jika dianalisis lebih lanjut, penerapan Qoidah ini untuk realitas NKRI secara keseluruhan justru mengarah pada cacat argumentasi, pasalnya virus Covid-19 ini belum menjangkiti seluruh penduduk Indonesia, sehingga komparasi penakaran antara maslahat dan mafsadah tidak berimbang. Jadi untuk konteks NKRI, mafsadah yang ditimbulkan Covid-19 masih mauhumah (belum nyata), sedangkan maslahat sholat jama’ah dan sholat jum’at sudah muhaqqoqoh (nyata), jika realitanya demikian, mestinya terkena Qoidah fiqhiyyah yang berbunyi: 

لا يجوز تعطيل المصالح المحققة أو الغالبة خوفا من وقوع المفاسد الموهومة أو النادرة

“Tidak boleh mengabaikan maslahat yang sudah nyata, hanya karena takut terjerumus pada mafsadah yang belum nyata atau yang langka” (al-Qowa’id al-Kubro:89)

Sehingga larangan sholat berjama’ah atau sholat jum’at atas dasar mafsadah mauhumah tidak memiliki relevansi dalil syar’i, bahkan jika ditelisik lebih detail menurut nalar fiqhiyyah, untuk skala nasional, Sholat jama’ah dan sholat jum’at tidak boleh dilarang, dengan pertimbangan sebuah Qoidah Fiqhiyyah:

   المصلحة المحققة مقدمة على المفسدة الموهومة 

“Kemaslahatan yang nyata wajib didahulukan dari pada mafsadah yang belum nyata”

Jika mereka berdalih, Covid-19 lebih bahaya dari pada udzur-udzur shalat jama’ah-jum’at yang tertera dalam kutubussalaf, jadi melarang aktifitas sholat berjama’ah-sholat jumat lebih awlawi. Maka kami jawab, udzur-udzur yang tertera dalam fiqh seperti sakit, hujan, dan lain sebagainya itu sifatnya personal (berlaku bagi perorangan) bukan komunal (berlaku bagi semua orang), jadi perlu penjernihan pemahaman terhadap teks fiqhi, agar tidak salah dalam menginterpretasikan kalamul fuqoha’. 

Beda halnya jika suatu daerah sudah ditetapkan darurat Covid-19, seperti Jakarta misalnya, kami sendiri belum mengetahui detail permasalahannya, Wallahu a’lam. Akan tetapi yang harus dicatat, perlu adanya pemilahan yang selektif, kan tidak semua desa di Jakarta terdampak Covid-19, sehingga satu desa dengan desa yang lain harus ada standar hukum yang berbeda, hal ini karena memperhatikan hukum kewajiban mendirikan sholat jum’at pakai standar Suurul balad (batas desa), sehingga masing-masing desa memiliki hukum tersendiri (لكل بلد حكمه), jadi tidak boleh di-gebyah uyah. 

Oleh karenanya, masih terkena hukum wajib jum’atan bagi setiap orang yang tidak terpapar Covid-19, meski pada pelaksanaannya, jumlah peserta jumatan tidak mencapai 40 orang, karena masih banyak qoul ulama yang memperbolehkan mendirikan jum’atan dengan peserta kurang dari 40 orang. Walhasil jangan sampai terjadi Ta’thilul masjid anil jama’ah wal jum’ah. 

Adapun jika ada warga yang terpapar positif Covid-19, maka pemerintah harus mengisolasinya, menangani secara khusus, ia tidak boleh berinteraksi dengan orang lain, sebagaimana konsep fiqh melarang penderita penyakit lepra, kusta dan belang. Ia tidak boleh menghadiri sholat jama’ah dan sholat jum’at di masjid, karena bahaya penularannya sangat besar. Jadi sangat tidak masuk akal melarang seseorang yang masih sehat untuk pergi ke masjid karena dikhawatirkan terkena Covid-19, dengan melalui pendekatan analogi terhadap penderita lepra dan kusta, ini jelas qiyas ma’al fariq! 

Bahkan menurut hemat kami, jika ada sekelompok orang yang hidup di kawasan zona merah, karena ketebalan keimanannya, mereka berani keluar ke masjid untuk menunaikan shalat jama’ah-shalat jum’at, atau keluar dari rumahnya untuk mencari nafkah keluarga, lalu kemudian mereka wafat karena tertular Covid-19, maka sungguh mereka tergolong syuhada’, bukan sebagai orang yang mati konyol karena bunuh diri (ilqo’unnfasi ila attahlukah), sebagaimana digembar-gemborkan oleh sebagian fatwa. 

Mari kita buka kembali lembar sejarah Rasulullah SAW dan generasi salafussholih dalam menghadapi wabah/ tho’un, apakah dari mereka ada yang sampai offside menutup masjid, atau bahkan Ka’bah?! Simak penjelasan di bawah ini: 

ﻋﻦ ﻋﺎﺋﺸﺔ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋﻨﻬﺎ ﺯﻭﺝ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻟﺖ ﺳﺄﻟﺖ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻋﻦ اﻟﻄﺎﻋﻮﻥ ﻓﺄﺧﺒﺮﻧﻲ ﺃﻧﻪ ﻋﺬاﺏ ﻳﺒﻌﺜﻪ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﻳﺸﺎء ﻭﺃﻥ اﻟﻠﻪ ﺟﻌﻠﻪ ﺭﺣﻤﺔ ﻟﻠﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ﻟﻴﺲ ﻣﻦ ﺃﺣﺪ ﻳﻘﻊ اﻟﻄﺎﻋﻮﻥ ﻓﻴﻤﻜﺚ ﻓﻲ ﺑﻠﺪﻩ ﺻﺎﺑﺮا محتسبا ﻳﻌﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﺼﻴﺒﻪ ﺇﻻ ﻣﺎ ﻛﺘﺐ اﻟﻠﻪ ﻟﻪ ﺇﻻ ﻛﺎﻥ ﻟﻪ ﻣﺜﻞ ﺃﺟﺮ ﺷﻬﻴﺪ.

“Sayyidah Aisyah ra bertanya pada Nabi saw tentang tha’un. Nabi saw menceritakan bahwa sesungguhnya tha’un itu merupakan adzab yang dikirim Allah swt pada siapa yang dikehendaki, dan Allah menjadikannya rahmat bagi orang-orang mukmin. Tidaklah seseorang tertimpa tha’un, lalu berdiam di tempat dengan sabar, mengisolasi diri, mengerti tidak ada yang mengenainya selain apa yang telah ditetapkan Allah padanya, kecuali baginya ada pahala seperti mati syahid” (HR. Bukhari: 4/213, no: 3287).

Perlu dicatat, menurut riwayat hadits-hadits shohih, terlebih shohih al-Bukhari, larangan keluar bagi penduduk daerah terdampak tho’un itu adalah keluar dari desa/kota, bukan dari rumah, sebaimana yang diviralkan. Memang ada riwayat imam Ahmad bin Hanbal menggunakan redaksi (fi baitihi) sebagai ganti (fi baladihi), akan tetapi sesuai disiplin ilmu mustholah hadits, kita harus mendahulukan Imam Bukhari, yang lebih shohih. Atau begini, maksud redaksi (fi baitihi) dalam riwayat Imam Ahmad, adalah keluar dari kamar, karena lafadz bait belum tentu bermakna rumah. Jadi pemahaman hadits versi riwayat Imam Ahmad demikian: “Bagi seseorang yang terdampak tho’un, hendaknya ia mengisolasi diri dengan menetap di dalam kamar”. Karena jika hadits ini diartikan larangan keluar rumah, maka akan berkonsekuensi pada larangan sholat berjamaah, sholat jumat, pengurusan jenazah, pencarian nafkah, dan seterusnya, sebagaimana isi kandung fatwa MUI Jateng, apalagi dengan landasan kitab Badzlul Ma’un fi Fadli tho’un!    

Karena itu, kami menolak dengan tegas fatwa MUI Jateng, ataupun himbauan dari ormas-ormas tertentu, yang mengajak umat Islam untuk meninggalkan sholat jama’ah, sholat jumat, dan menjauhi masjid. Ini sungguh musibah besar bagi umat Islam, Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. 

Menurut hemat kami, Covid-19 belum termasuk kategori tho’un, karena korbannya masih jauh dari tho’un tempo dulu, kalau dulu sampai puluhan ribu, dan memang nyata penyakit yang turun dari langit. Kami sangat curiga, Covid-19 ini bukan penyakit alami, namun sebuah rekayasa besar musuh-musuh Islam, terlebih Zionis-Komunis, untuk menghancurkan tatanan syari’at Islam. Temuan-temuan bukti kongkrit akhir-akhir ini, seperti informasi Covid-19 merupakan virus biologis yang dijadikan senjata pemusnah masal oleh negara tertentu, semakin menelanjangi watak bengis musuh-musuh Islam.  

Rasululullah SAW pernah menolak bersalaman dengan seorang lelaki dari delegasi Tsaqif, yang menderita kusta, yang hendat baiat kepada Nabi Muhammad SAW.
وَأَخْرَجَ مُسْلِمٌ مِنْ حَدِيثِ عَمْرِو بْنِ الشَّرِيدِ الثَّقَفِيِّ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كَانَ فِي وَفْدِ ثَقِيفٍ رَجُلٌ مَجْذُومٌ فَأَرْسَلَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا قَدْ بَايَعْنَاكَ فَارْجِعْ.

“Dalam delegasi Tsaqif (yang akan dibai’at Rasulullah SAW) terdapat seorang laki-laki berpenyakit kusta. Maka Rasulullah mengirim seorang utusan supaya mengatakan kepadanya: “Kami telah menerima bai’at Anda. Karena itu Anda boleh pulang.” (HR. Muslim).  

إن عمر خرج إلى الشام فلما كان بسرغ بلغه أن الوباء قد وقع بالشام فأخبره عبد الرحمن بن عوف أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال إذا سمعتم به بأرض فلا تقدموا عليه وإذا وقع بأرض وأنتم بها فلا تخرجوا فرارا منه. صحيح البخاري (5/ 2164)

“Suatu ketika Umar bin Khatthab pergi ke Syam. Setelah sampai di Sargh, dia mendengar bahwa wabah penyakit sedang melanda di Syam. Maka ‘Abdurrahman bin ‘Auf mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: “Apabila kamu mendengar wabah berjangkit di suatu negeri, maka janganlah kamu datangi negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, janganlah kamu keluar dari negeri itu karena hendak melarikan diri darinya”. (Hadits Riwayat Bukhari)

Rasululullah SAW pernah menolak bersalaman dengan seorang lelaki dari delegasi Tsaqif, yang menderita kusta, yang hendat baiat kepada Nabi Muhammad SAW.
وَأَخْرَجَ مُسْلِمٌ مِنْ حَدِيثِ عَمْرِو بْنِ الشَّرِيدِ الثَّقَفِيِّ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كَانَ فِي وَفْدِ ثَقِيفٍ رَجُلٌ مَجْذُومٌ فَأَرْسَلَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا قَدْ بَايَعْنَاكَ فَارْجِعْ.

“Dalam delegasi Tsaqif (yang akan dibai’at Rasulullah SAW) terdapat seorang laki-laki berpenyakit kusta. Maka Rasulullah mengirim seorang utusan supaya mengatakan kepadanya: “Kami telah menerima bai’at Anda. Karena itu Anda boleh pulang.”

Sebuah kisah diriwayatkan dari shahabat Amr bin Al-Ash RA, beliau berkata:
“Ketika mewabahnya penyakit, bangkitlah sahabat Abu Ubaidah bin Al-Jarrah R.A. diantara umat lalu berkata: “Wahai manusia, sesungguhnya penyakit ini adalah rahmat dari Tuhan kalian dan panggilan dari Nabi kalian, juga (menyebabkan) kematian orang-orang sholih sebelum kalian, dan Abu Ubaidah memohon kepada Allah SWT agar mendapatkan bagian penyakit itu untuknya, sehingga terjangkitlah beliau dan wafatlah ia. Lalu Muadz bin Jabal R.A. menggantikannya memimpin umat, lalu ia bersabda kepada khalayak dan berkata sebagaimana Abu Ubaidah R.A. berkata namun ia menambahkan dengan permohonan agar keluarganya pun mendapatkan penyakit tersebut, maka terjangkitilah putranya bernama Abdurrahman dan meninggallah, maka beliaupun berdoa bagi dirinya maka terjangkitilah ia seraya berkata: “Dengan ini, aku tidak mencintai sedikitpun bagianku di dunia.” lalu wafatlah beliau, dan kemudian digantikan oleh Amru bin Al-Ash R.A., ketika menjadi pemimpin menggantikan pendahulunya namun berbeda pandangan dengan mereka, beliau berseru kepada khalayak umat dengan mengatakan: 

أيها الناس ! إن هذا الوجع إذا وقع فإنما يشتعل اشتعال النار فتحصّنوا منه في الجبال.

“Wahai manusia, sesungguhnya penyakit ini apabila menimpa maka ia akan bekerja bagaikan bara api maka bentengilah dari penyakit ini dengan berlari ke gunung-gunung.” (Diriwayatkan dari Imam Ibn Hajar Al-Asqalani dalam kitab Badzlul Maa’un hal 163)

Perhatikan dan renungi dengan seksama fakta-fakta sejarah diatas, jangan gegabah melarang aktifitas sholat berjama’ah dan sholat jum’ah hingga menyebabkan pengosongan dan penutupan masjid, terlebih Ka’bah dan Masjid Nabawi, apa kalian tidak takut ancaman Allah SWT dalam firmannya: 

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ مَنَعَ مَسَاجِدَ اللَّهِ أَنْ يُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ وَسَعَى فِي خَرَابِهَا أُولَئِكَ مَا كَانَ لَهُمْ أَنْ يَدْخُلُوهَا إِلَّا خَائِفِينَ لَهُمْ فِي الدُّنْيَا خِزْيٌ وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ[البقرة: 114]

“Dan siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang melarang di dalam masjid-masjid Allah untuk menyebut nama-Nya, dan berusaha merobohkannya? Mereka itu tidak pantas memasukinya kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka mendapat kehinaan di dunia dan di akhirat mendapat azab yang berat”. (Q.S. Al Baqarah : 114)

Apa kalian sudah tidak mantep dengan keutaman memakmurkan masjid yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW. 

إِنَّ اللهَ تَعَالَى إِذَا أَنْزَلَ عَاهَةً مِنَ السَّمَاءِ عَلَى أَهْلِ الأرْضِ صُرِفَتْ عَنْ عُمَّارِ الْمَسَاجِدِ. 

“Sesungguhnya apabila Allah ta’ala menurunkan penyakit dari langit kepada penduduk bumi maka Allah menjauhkan penyakit itu dari orang-orang yang meramaikan masjid.” (Hadits riwayat Ibnu Asakir (juz 17 hlm 11) dan Ibnu Adi (juz 3 hlm 232)

إِذا أرَادَ الله بِقَوْمٍ عاهةً نَظَرَ إِلَى أهْلِ المَساجِدِ فَصَرَفَ عَنْهُمْ 

“Apabila Allah menghendaki penyakit pada suatu kaum, maka Allah melihat ahli masjid, lalu menjauhkan penyakit itu dari mereka” (Riwayat Ibnu Adi (juz 3 hlm 233); al-Dailami (al-Ghumari, al-Mudawi juz 1 hlm 292 [220]); Abu Nu’aim dalam Akhbar Ashbihan (juz 1 hlm 159); dan al-Daraquthni dalam al-Afrad (Tafsir Ibn Katsir juz 2 hlm 341).

يَقُولُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: ” إِنِّي لَأَهُمُّ بِأَهْلِ الْأَرْضِ عَذَابًا فَإِذَا نَظَرْتُ إِلَى عُمَّارِ بُيُوتِي والْمُتَحَابِّينَ فِيَّ والْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ صَرَفْتُ عَنْهُمْ “

“Allah عز وجل berfirman: “Sesungguhnya Aku bermaksud menurunkan azab kepada penduduk bumi, maka apabila Aku melihat orang-orang yang meramaikan rumah-rumah-Ku, yang saling mencintai karena Aku, dan orang-orang yang memohon ampunan pada waktu sahur, maka Aku jauhkan azab itu dari mereka.” (Riwayat al-Baihaqi, Syu’ab al-Iman 2946)

إِذَا عَاهَةٌ مِنَ السَّمَاءِ أُنْزِلَتْ صُرِفَتْ عَنْ عُمَّارِ الْمَسَاجِدِ 

“Apabila penyakit diturunkan dari langit, maka dijauhkan dari orang-orang yang meramaikan masjid” (Riwayat al-Baihaqi, Syu’ab al-Iman [2947]; dan Ibnu Adi (juz 3 hlm 232). Al-Baihaqi berkata: “Beberapa jalur dari Anas bin Malik dalam arti yang sama, apabila digabung, maka memberikan kekuatan (untuk diamalkan)

Al-Imam al-Sya’bi, ulama salaf dari generasi tabi’in, رحمه الله تعالى berkata:

كَانُوا إِذَا فَرَغُوا مِنْ شَيْءٍ أَتَوُا الْمَسَاجِدَ 

“Mereka (para sahabat) apabila ketakutan tentang sesuatu, maka mendatangi masjid” (Al-Baihaqi, Syu’ab al-Iman (juz 3 hlm 84 2951)

Atau kalian sudah ragu dengan keutamaan ka’bah yang menjadi sumber keberkahan, sebagaimana nash al-Qur’an :

إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ (96) فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا  [آل عمران: 96، 97]

“Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia, ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seleluruh alam. Disana terdapat tanda-tanda yang jelas, (diantaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa yang memasukinya (Baitullah) amanlah dia” (Q.S. Ali imran : 96-97)

Kenapa yang direkomendasikan tutup hanya masjid, pondok, madrasah dan sekolah? sementara mall, swalayan, supermarket, minimarket, discotik, BAR, Café, Gereja, vihara, klenteng masih bebas beroperasi! Ada apa ini? Tentu ada misi-misi jahat terselubung! 

Saat ini masjid-masjid menjadi sepi. Ka’bah yang menjadi tempat paling aman dari segala ketakutan dari musuh atau aman dari segala penyakit sekarang malah diberi sekat dan pembatas, sehingga orang orang yang thawaf tidak bisa mendekat ke tempat thawaf, apalagi mencium hajar aswad.  

Sangat disesalkan sekali jika pengurusan jenazah terpapar Covid-19 hanya ditayammumi saja dan tidak dimandikan, karena keadaan belum sampai taraf darurat, apa tidak bisa memandikan jenazah dengan cara disemprot air? Lalu tangan orang yang memandikan dibungkus pelindung? 

Majlis ta’lim yang merupakan tempat berdakwah, mengamalkan amar ma’ruf, nahi ‘anil munkar juga dilarang, sementara bank-bank, mall-mall, alfamart, indomart, diskotik tetap beraktifitas, bahkan gereja, wihara, klenteng tidak ditutup. Khotib jum’at harus punya sertifikasi, lalu kenapa pendeta tidak ada sertifikasi? Ini jelas tujuannya ingin menghancurkan akidah Islam, melarang amar ma’ruf nahi munkar, perekonomian negara menjadi bobrok, anak-anak sekolah semakin liar, bermain di jalanan, di warnet-warnet akibat libur sekolah, bahkan menyebabkan maraknya zina, yang justru mempercepat turunnya azab yang murka, Naudzubillah min dzalika.

Fenomena negeri yang memilukan ini tak lain akibat ulah rezim yang zhalim, selalu berpihak kepada komunis, tega menindas rakyatnya sendiri, membiarkan TKA dari China mengobok-obok kekayaan bumi pertiwi. Pada saat di negeri China, masyarakatnya sedang berbondong-bondong untuk mendatangi masjid, kenapa di negeri mayoritas muslim justru sebaliknya? Ketika mereka kompak menggaungkan phobia terhadap Masjid, justru semakin kentara niat jahat mereka, yakni memberi stigma buruk terhadap rumah peribadatan umat Islam, “Masjid sumber penularan Covid-19”. Jika demikian adanya, apakah kemudian mall, sarana transportasi umum, gereja, vihara, klenteng “lebih aman” daripada Masjid?! 

Ada apa ini dan pikiran siapa yang mengajak demikian ? jelas ini merupakan proyek zionis besar-besaran Zionis, Syi’ah, Wahhaby, Komunisdan Salibis yang bertujuan merusak akidah islam. 

Kami sangat mengapresiasi himbauan Gubernur Sumut, Bapak Edy Rahmayadi dan Bapak Jenderal Gatot Nurmantyo yang berbunyi: 

‘’Ayo makmurkan masjid dan galakkan Gerakan Sholat Berjama’ah Untuk Minta Pertolongan Allah..!! (Jadikan Sholat dan Sabar Sebagai Penolongmu..!!) Virus Corona (covid-19) adalah ciptaan Allah dan yang kena pasti juga atas ketetapan Allah SWT.”

Kami sangat setuju dengan arahan medis dari al-Murobbiy Prof. Dr. dr. Syaikh Yusri al-Mishri, beliau menandaskan, “Untuk mencegah virus Covid-19, hendaknya kita harus:

Tidak berlebihan menggunakan obat-obat pembersih seperti alkohol, detol dsb. Karena obat-obat itu bisa memusnahkan bakteri-bakteri baik yang bermanfaat menjaga kita dari bakteri-bakteri jahat. Bakteri baik itulah yang menjadi pertahanan pertama dalam tubuh kita.
Apabila kamu biasa berwudlu dan mencuci tanganmu yang kamu lakukan 5 kali dalam sehari maka kamu aman.Apabila ditambah dengan sabun sebelum dan sesudah makan; maka itu lebih dari cukup.Karena air tidak membunuh bakteri baik. Sementara obat-obat pembersih membunuh bakteri yang baik dan yang buruk, sehingga tanganmu tanpa pasukan penjaga.Ketahuilah, bahwa semua organ tubuhmu ada dihuni bakteri… sampai kotoran (tahi) terdiri dari 70% bakteri, 10% sel mati dan 20% adalah sisa makanan, menunjukkan bahwa kita dijaga Allah SWT dengan begitu banyak pasukan.

Jadi tidak perlu menggunakan obat-obat pembersih, seperti juga tidak usah pakai obat kumur-kumur karena itu bisa merusak kerongkongan.Cukup bersiwak atau sikat gigi, membersihkan sisa makanan setelah makan seperti takhlil (membuang sisa makanan yang menyangkut antara gigi dengan benang dll) seperti yang diajarkan Sayyiduna Rasulullah SAW

Yang mengurung diri hanyalah mereka yang sakit, yang sehat silahkan beraktifitas seperti biasa.
Tidak perlu ketakutan, atau saling menakuti.
Virus tidak hidup kecuali pada suatu yang hidup, dia tidak mematikan kecuali pada seseorang yang punya penyakit lain. Dan virus itu hanya hidup selama 5 hari.
Jadi bagi yang merasa letih atau panas, beristirahatlah, dan menjauh dari orang lain dan meninggalkan ciuman. Jangan menggunakan alat makan/minum bersama-sama, tapi gunakanlah alat pribadi (apalagi sendok atau piring yang nyucinya kurang airnya hanya mengandalkan lemon dan kemudian dilap saja).
Ini hanya sementara, insya Allah akan hilang. Ketika udara panas, virus akan mati.
Umat Islam tidak takut mati, mereka hanya berhati-hati dan berharap husnul khatimah yaitu mati dalam Islam. Orang kafir saja yang ketakutan, tapi kamu juga jangan menjadi sebab kemudharatan bagi mereka.
Perbanyak konsumsi cairan terutama yang panas, seperti yansun, helbah, lemon, vitamin C, mawalih (asinan mungkin), bisa juga degan 1 sendok habbah barakah di pagi hari.
Menggerak-gerakan badan (jalan kaki ke Masjid untuk berjum’atan dan berjama’ah) dan meniggalkan bermalas-malasan,muslim yang kuat lebih baik dari muslim yang lemah.
Kami sangat mendukung pernyataan Hai’ah Ash-Shofwah Al-Malikiyah, bahwa keberadaan virus Covid-19 dapat diqiyaskan dengan wabah tho’un, oleh karena itu, bagi siapa saja yang berada pada Zona Merah (berdasarkan data resmi dari pemerintah) dimohon untuk tidak keluar dari wilayah tersebut, dan bagi yang berada di luar Zona Merah dimohon tidak masuk ke wilayah Zona Merah.

Kami juga sepaham dengan pendapat Dr. Zein bin Muhammad al-Aidrus, Hadramaut, dan juga fatwa Syaikh Ahmad al-Kauri al-Mauritani. Intinya beliau berdua sangat tidak setuju jika penanggulangan Covid-19 dengan cara melarang sholat jama’ah dan jum’ah, karena di generasi salaf tidak pernah terdengar kebijakan seperti itu, justru yang ada tidak boleh masuk ke daerah yang terkena tho’un, bukan tidak boleh masuk masjid, pahami ini! Oleh karenanya, tidak ada kewajiban bagi warga jateng menaati fatwa MUI jateng, karena fatwanya mengandung unsur ma’ashi, Rasulullah SAW bersabda: 

لا طاعة لمخلوق في معصية الخالق

“Tidak ada kewajiban taat kepada makhluk dalam urusan mendurhakai Sang Kholiq” 

Alhamdulillah, menurut informasi mahasiswa Mesir, masyarakat mesir masih tetap melakukan shalat jum’at dan shalat berjama’ah, mereka  mengabaikan fatwa ulama Azhar. Mari kita tetap waspada dengan selalu menjaga kesehatan dan kebersihan, yang meliputi kebersihan jiwa dan raga serta lingkungan dengan selalu berdo’a, mendekatkan diri dan tawakkal kepada Allah SWT dengan memperbanyak membaca Shalawat, Rotib, Dzikir, Wirid dan Hizb sebagai ikhtiar untuk berlindung dari wabah virus corona tersebut serta melazimkan do’a penangkal racun sebanyak 11 kali setiap usai shalat :

بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لَا يَضُرُّ  مَعَ اسْمِهِ شَيْئٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي  السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعِ الْعَلِيْم ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْبَرَصِ وَالْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّئِ الْأَسْقَامِ .

Yang menjadi poin utama adalah kita harus bertaqwa kepada Allah SWT, dan menjauhi segala bentuk makanan yang haram atau tidak baik untuk kesehatan (أكل الخبائث), mejauhi zina dan pacaran, dan jangan lupa untuk sering berwudlu dan membasuh telapak tangan baik sebelum ataupun sesudah makan dan sebelum wudlu serta sering mengkonsumsi empon-empon semisal temulawak, jahe, pandan dan sebagainya. Dan yang lebih utama kita harus bersangka baik terhadap sesama muslim agar kita selamat dari penyakit dan wabah seperti sekarang ini. Wallahu ‘alam

حسبنا الله ونعم الوكيل نعم المولى ونعم النصير ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم.

Sarang, 27 Rajab 1441 H.

KH. Muhammad Najih Maimoen

Tuesday, March 24, 2020

Hikmah Virus Corona

*Hikmah Corona:*
Dr. Masrur Huda, M.Pd.I
Dai Muda Internasional 

*Dulu, Masjid di buka masih tetep sepi juga,  sekarang bayak masjid ditutup (kerena corona) justru rame*

Allah sedang membuka Aib kita semua, utamanya shalat kita yang mulai banyak ditinggalkan, diabaikan, bahkan di remehkan. 

Berapa banyak masjid/mushalla disekitar kita dan Bagus bahkan ber AC,  tapi sepi dari penghuninya. 

Berapa banyak hanya sekedar shalat tapi tidak menghadirkan makna khusuk. Khusuk adalah bahasa hati untuk memahami bahwa shalat adalah perjumpaan dengan Allah (esok pasti akan mati). 

*Tapi tetap juga habis shalat masih Cinta Dunia berlebih.* 

Mereka yang menipu tetap menipu, yang korupsi tetap korupsi, yang suka menggunjing tetap juga tidak bisa mengendalikan lidahnya. 

Ketahuilah saudaraku 
*Hikmah shalat telah hilang dari ritualnya. Tinggal gerakan saja, dan sedikit makna. Apakah itu yang terjadi di era zaman kita??*

Padahal shalat tempat kita meminta pertolongan.  Yuk, perhatikan shalat kita semuanya, pahami lewat terjemahan, dan pahami hak Allah di dalamnya. 

Berpositif Kepada Allah ketika Allah menurunkan penyakit pasti mendatangkan obatnya. 

Banyak cara bagi Allah untuk mengingatkan hamba Nya. Makhluk. Corona adalah salah satunya. 

*Bahwa Allah sedang menyentuh perasaan kita semua untuk kembali dengan kesadaran agar lebih banyak menyapa masjid (untuk ibadah dan amal).*

HipnoTherapy-Spiriruality
*Dr. Masrur Huda, M.Pd.I.*

Wednesday, March 18, 2020

Virus Corona adalah Pasukan Alloh

Wahai makhluk  Allah yg bernama covid  19.... Jika  Engkau  tentara  Allah  yg  dikirim  untuk  memberantas  kesombongan  dimuka  bumi...  Segerakan  lah  tugas  Mu.... 
Ijinkan  kami  bisa  menghirup  udara  ramadhan  yg syahdu.... 
Ijinkan kami...  Menemui  bulan  penuh  ampunan  Dari  Robb  semesta  alam... 

Wahai  makhluk  nano  berukuran  150 nanometer yg mampu  menggemparkan  dunia...  Ukuran  kecilmu  menjadi  bukti  kuasa  Pencipta nya

Covid19 pulanglah  ke  tempat  Mu  dengan  tenang sebelum Ramadan 

Covid19 pulanglah  ke  tempat  Mu  dengan  tenang sebelum Ramadan 

Covid19 pulanglah  ke  tempat  Mu  dengan  tenang sebelum Ramadan 

Aamiin Ya Rabb ❤

Kami ingin Tarawih berjalan seperti biasa, 
Kami ingin Puasa Ramadan seperti biasa, 
Kami ingin Umrah berjalan seperti biasa.
Kami ingin Haji berjalan seperti biasa.

Aamiin Ya Mujib ❤

Tolong Aamiinkan ramai ramai  ❤ 
Yakinlah doa kita pasti akan di qabulkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala 🤲🏻🤲🏻🤲🏻

Sunday, March 15, 2020

Cara memutus jalur penularan Virus Corona ( Covid-19 )

Sementara isolasi diri untuk diri, keluarga, dan seluruh penjuru negeri +62 ini dan juga untuk dunia.

Seluruh pelajar di Indonesia bahagia libur 14 hari

Anak2 senang libur sekolah 14 hari, sayangnya banyak orang tidak memahami. 
Mengapa 14 hari dan untuk apa, maklum himbauan itu tanpa disertai penjelasan yg memadai.
14 hari itu sangat penting dan harus disertai tindakan kepatuhan.
14 hari itu mampu menghentikan laju penularan Covid-19.
14 hari itu mampu menyelamatkan ribuan orang.
Mengapa?
Penjelasannya demikian,
-Ketika seseorang kontak dgn apapun yg bisa menginfeksinya dgn Covid-19, maka harus ditunggu 14 hari minimal, jika tidak terjadi apa2, maka orang itu aman.
-Libur 14 hari untuk memotong rantai penularan, ini baru akan berhasil jika semua orang tetap tinggal di rumah masing2 selama 14 hari itu, kenapa?
Contoh, seorang anak mulai libur tgl 16 Maret selama 14 hari, dia akan masuk sekolah lagi pd hari ke-15. Ternyata anak ini dan keluarganya menggunakan waktu libur itu untuk jalan2, mengunjungi kumpulan orang, atau ketempat saudara, ke mall dll, seandainya dia jalan2 di hari ke 10 dan terlular Covid-19 di tempat yg ia kunjungi, mungkin pada hari ke 14/15 belum ada tanda2 dia sakit, tetapi dia sudah membawa Covid-19 di tubuhnya dan berpotensi menularkan, andai dia masuk sekolah pada hari ke 15 dst. Maka 14 hari libur sekolahnya itu, tidak ada gunanya, penularan terjadi juga di sekolah, efek domino akan berlangsung, rantai penularan tidak terputus.
Untuk itu, semua orang harus bekerjasama, semua warga Indonesia harus membantu, warga harus kompak, yaitu patuh untuk tidak kemana-mana dalam 14 hari itu kecuali untuk hal yang sangat perlu.
Waktu 14 hari itu, berguna untuk saling pantau, jika ada orang yg menunjukkan gejala2 menderita serangan Covid-19, bisa segera ditangani dan penularan stop hanya pada dia, karena dia tidak kontak dgn orang lain dalam 14 hari itu.
Jadi, mari kita mengisolasi diri, untuk diri sendiri dan orang lain,  mungkin pula dalam skala besar untuk umat manusia

Mohon jelaskan kpd orang2 lain, supaya semua patuh dan pemerintah terbantu untuk stop penularan Covid-19, jika tidak, maka 14 hari libur itu percuma, 14 tahun pun tak bisa stop penularan.

Semoga kondisi dunia segera pulih. 🙏

Friday, March 13, 2020

CORONA VIRUS KE 7 YG BERBAHAYA, VIRUS KE 8 PALING BERBAHAYA LAGI

Simak, beberapa Penyakit Menular Era Modern. Ini  penjelasan ringkas beberapa penyakit, yang disebabkan ekspansi virus di era modern. 

1. AIDS
AIDS pertama kali ditemukan di Amerika Serikat. Namun asal virus HIV-nya dari Afrika. Konon penyakit ini mulai eksis setelah salah seorang warga di Afrika melakukan hubungan badan dengan seekor monyet. Selanjutnya menulari bule AS. Penyakit ini kemudian berkembang pesat di seluruh dunia pasca mewabahnya perilaku sex bebas.

2. SAPI GILA
Penyakit sapi gila pertama kali ditemukan di Inggris tahun 1986. Mulanya menyerang hewan ternak. Namun kemudian si virus berekspansi menyerang manusia dengan varian baru. Pada manusia, objek yang diserang adalah sistem saraf atau otak. Orang yang terinfeksi penyakit sapi gila umumnya akan kehilangan kendali atas tubuhnya. Dia akan kesulitan untuk berbicara, berjalan bahkan berdiri.

3. FLU BURUNG
Flu burung adalah penyakit lama. Muncul pertama kali di Italia lebih dari satu abad yang lalu. Mulanya dianggap penyakit biasa karena menyasar hewan ternak yang kurang telaten menjaga kesehatan. Namun kemudian virus H5N1 semakin ngelunjak dan mulai menyerang manusia. Puncak kejayaan penyakit flu burung terjadi tahun 2000-2007.

4. FLU BABI
Sama seperti flu burung, flu babi adalah penyakit yang menyerang pernapasan manusia. Hanya beda kode virus saja. Flu burung H5N1, flu babi H1N1. Flu babi sendiri ditemukan pertama kali tahun 1976 di Amerika Serikat. Namun sudah dikenali sebagai penyakit musiman sejak tahun 1919. Flu babi lalu mulai promo ke berbagai negara dan tercatat menyerang warga Luzon, Filipina tahun 2007.

5. EBOLA
Ebola pertama kali ditemukan tahun 1976 di Kongo, Afrika. Virus berasal dari monyet dan kelelawar pemakan buah. Penderita Ebola akan mengalami kesulitan pembekuan darah. Darah akan mengucur dengan sendirinya dari hidung, mulut atau bekas suntikan. Muntah darah, batuk berdarah, hingga berak berdarah adalah tanda akut dari mengganasnya virus dari tubuh seseorang yang terjangkiti.

6. SARS
Pertama kali muncul di China tahun 2002. Penyakit SARS tergolong mematikan dan menyerang pernapasan manusia. Pemerintah China sempat menutupi epidemi penyakit ini saat pertama kali ditemukan. Namun setelah SARS menyebar diberbagai negara dalam hitungan bulan dengan korban tewas mencapai 775 orang ratusan ribu ternak, barulah pemerintah China membuka diri dan mengajak dunia internasional bersama memeranginya.

7. CORONA
Belajar dari penyakit SARS, pemerintah China enggan menyembunyikan wabah virus yang bermula dari kota Wuhan dan sekitarnya. Mereka mengisolasi kota dan melarang warganya untuk berpergian. Penyakit yang berasal dari virus Corona menyerang sistem pernapasan manusia dengan melumpuhkan fungsi paru-paru. Virus ditengarai berasal dari kelelawar dan ular yang dijual bebas di pasaran. Virus ini sangat mematikan, karena hanya butuh waktu hitungan hari untuk mengakhiri riwayat hidup seseorang.

8. SULB
Penyakit ini diyakini berasal dari Indonesia. Virus sedang diteliti dan diperdebatkan seperti kebiasaan bangsa kita. Gejalanya gampang emosi, selalu merasa khawatir, suka berkelit dan phobia terhadap sosok tertentu. Virus kemungkinan berasal dan berawal dari dompet yang tipis banyak gaya dan sok kaya, Banyak yang mengusulkan agar virus penyakit sosial ini diberi nama SULB (Suka Utang Lupa Bayar). Tidak mematikan, tapi menjengkelkan.

Saturday, February 22, 2020

Pengabdian Anak terhadap Orang Tua

Assalamualaikum wr wb.

*Ada Seorang Anak Muda*

وأدخلت للعناية المركزه
*Ibunya dirawat di ICU.* 

وفي يوم من الأيام صارحه الأطباء
*Beberapa hari kemudian, dokter berterus terang kepadanya,*

بأن حال والدته ميؤوس منها وأنها في أي لحظة تفارق 
*Bahwa keadaan ibunya tiada lagi harapan untuk sembuh, dan khawatir akan meninggal dunia secara tiba2.*

وخرج من عند أمه هائما على وجهه 
*Pemuda itu pun meninggalkan rumah sakit dengan air mata dan muka yang sangat sedih mengenang sakit ibunya.*

وفي طريق عودته لزيارة والدته
*Dalam perjalanan ke Rumah Sakit untuk melawat ibunya sekali lagi,*

وقف في محطة البنزين 
*Pemuda itu berhenti di sebuah SPBU untuk mengisi bahan bakar kendaraannya.*

 العامل ليضع البنزين
في سيارته 
*Ketika dia sedang menunggu pekerja SPBU itu mengisi bensin,*

رأى تحت قطعة كرتون قطة قد ولدت قططا صغارا 
*Pemuda itu tiba2 memandang seekor kucing yang memiliki beberapa anak yang sedang berteduh karena kepanasan di bawah kotak kardus.*

وهم لا يستطيعون المشي
*Kucing itu kelihatannya tak mampu berjalan, mungkin karena lapar.*
.
فتساءل!!!!!
*Pemuda itu pun termenung sejenak, sambil ber-tanya2 dalam hati*...

من يأتي لهم بالطعام وهم في هذه الحال؟
فدخل للبقالة
*Siapakah yang akan memberi kucing itu makan dan dalam keadaan begitu?? Lalu seketika, pemuda itu pun masuk ke dalam toko di area SPBU.*

واشترى تونة
*Dibelinya daging ikan tuna di toko itu.*

وفتح العلبة ووضعها للقطة 
وانصرف للمستشفى
*Lalu dibukanya pembungkus tuna itu, dan segera diberikannya kepada kucing tadi; sambil meneruskan perjalanannya ke RUMAH SAKIT.*

وعندما قدم للعناية مكان تنويم أ
*Tatkala Pemuda itu masuk ke ruang ICU,*

*لم يجدها على سريرها فوقع ما في يده فزعا* 
*Alangkah terperanjatnya dia, tatkala ibunya tidak ada di ruang ICU itu; dan kaget, sehingga jatuhlah benda-benda bawaan yang dipegangnya.*

فاسترجع وسأل الممرضة*
*Dia lalu bergegas lari untuk bertanya kepada perawat yang bertugas,*

أين فلانة؟ 
*Dimana ibuku...!??*

فقالت تحسنت حالتها فأخرجناها للغرفة المجاورة 
*Perawat itu berkata, Ibumu sudah berangsur pulih dan kami pindahkan dia ke kamar biasa.*

فذهب إليها 
*Pemuda itu terus mendapatkan ibunya.*

فوجدها قد أفاقت من غيبوبتها 
*Maka ia pun menjumpai ibunya dalam keadaan sudah sadar dari komanya.*

فسلم عليها وقبلها فسألها
*Dia bersalaman dan mencium ibunya sambil bertanya apa yang terjadi...??*

فقالت أنها رأت وهي مغمى عليها 
*Ibunya memberitahu, bahwa ketika dia dalam keadaan tidak sadar di kasur tempat tidur,*

قطة وأولادها رافعين أيديهم يدعون الله لها 
*Ibunya melihat Seekor Kucing bersama dengan anak-anaknya menengadahkan tangan ke arah langit sambil berdoa memohon agar Ibunya disembuhkan segera oleh Allah SWT.*

فتعجب الشاب 
*Pemuda itu pun terkejut mendengar apa yang diceritakan ibunya.*

فسبحان من وسعت رحمته كل شيء
*Maha Suci Allah, Tuhan Yang Rahmat-Nya meliputi setiap sesuatu.*

سبحان الله الصدقةدفعت بلاء بإذن الله
*Segala puji bagi Allah... ternyata SEDEKAH melepaskan kita daripada penderitaan, dengan izin Allah.*

(داووا مرضاكم بالصدقه) 
*(Sembuhkan penyakitmu dengan memberi sedekah!!)*

هذه فقط علبة تونه والرسول صلى الله عليه واله وسلم قال: ( إتقوا النار ولو بشق تمره)
*Ini hanya karena ikan tuna*... 
*Rasulullah SAW bersabda: (Lindungi diri kamu daripada panas api neraka walaupun dengan separuh tamar)*

سبحان الله ألا تريد أن تكون جوادا
*SubhanAllah*...
*Jadikan ini sebagai tindakan kamu untuk menjadi seorang yang pemurah..!!*

حتى لو كنت مشغولا أرسل هذه الرسالة الى أكثر أصحابك"
*Walaupun anda sibuk*... 
*Silakan sebarkan tulisan ini kepada saudara2mu...!!!*

(لاإله إلا الله)
? "يارب فرج هم من ينشره"
*"Ya Allah*...
*Ringankanlah beban siapa saja yang menyebarkannya".*
*Aamiin YRA...*

Wednesday, February 12, 2020

Biografi Gus Baha'

Gus Baha atau KH. Ahmad Bahauddin Nursalim adalah putra Kiai Nur Salim, pengasuh pesantren Alquran di Kragan, Narukan, Rembang. Kiai Nur Salim adalah murid dari Kiai Arwani Kudus dan Kiai Abdullah Salam, Kajen, Pati. Nasabnya bersambung kepada para ulama besar. Bersama Kiai Nur Salim inilah, Gus Miek (KH Hamim Jazuli) memulai gerakan Jantiko (Jamaah Anti Koler) yang menyelenggarakan semaan Al-Qur’an secara keliling.
Jantiko kemudian berganti Mantab (Majelis Nawaitu Topo Broto), lalu berubah jadi Dzikrul Ghafilin. Kadang ketiganya disebut bersamaan: Jantiko-Mantab dan Dzikrul Ghafilin.

Kiai kelahiran 1970 ini memilih Yogyakarta sebagai tempatnya memulai pengembaraan ilmiahnya. Pada tahun 2003 ia menyewa rumah di Yogya. Kepindahan ini diikuti oleh sejumlah santri yang ingin terus mengaji bersamanya.

PENDIDIKAN

Gus Baha' kecil memulai menempuh gemblengan keilmuan dan hafalan Al-Qur'an di bawah asuhan ayahnya sendiri.

Hingga pada usia yang masih sangat belia, beliau telah mengkhatamkan Al-Qur'an beserta Qiro'ahnya dengan lisensi yang ketat dari ayah beliau. Memang, karakteristik bacaan dari murid-murid Mbah Arwani menerapkan keketatan dalam tajwid dan makhorijul huruf.

Menginjak usia remaja, Kiai Nursalim menitipkan Gus Baha' untuk mondok dan berkhidmat kepada Syaikhina KH. Maimoen Zubair di Pondok Pesantren Al Anwar Karangmangu, Sarang, Rembang, sekitar 10 km arah timur Narukan.

Di Al Anwar inilah beliau terlihat sangat menonjol dalam fan-fan ilmu Syari'at seperti Fiqih, Hadits dan Tafsir.

Hal ini terbukti dari beberapa amanat prestisius keilmiahan yang diemban oleh beliau selama mondok di Al Anwar, seperti Rois Fathul Mu'in dan Ketua Ma'arif di jajaran kepengurusan Pesantren Al Anwar.

Saat mondok di Al Anwar ini pula beliau mengkhatamkan hafalan Shohih Muslim lengkap dengan matan, rowi dan sanadnya. Selain Shohih Muslim beliau juga mengkhatamkan hafalan kitab Fathul Mu'in dan kitab-kitab gramatika arab seperti 'Imrithi dan Alfiah Ibnu Malik.

Menurut sebuah riwayat, dari sekian banyak hafalan beliau tersebut menjadikan beliau sebagai santri pertama Al Anwar yang memegang rekor hafalan terbanyak di era beliau.

Bahkan tiap-tiap musyawarah yang akan beliau ikuti akan serta merta ditolak oleh kawan-kawannya, sebab beliau dianggap tidak berada pada level santri pada umumnya karena kedalaman ilmu, keluasan wawasan dan banyaknya hafalan beliau.

Selain menonjol dengan keilmuannya, beliau juga sosok santri yang dekat dengan kiainya. Dalam berbagai kesempatan, beliau sering mendampingi guru beliau Syaikhina Maimoen Zubair untuk berbagai keperluan. Mulai dari sekedar berbincang santai, hingga urusan mencari ta'bir dan menerima tamu-tamu ulama'-ulama' besar yang berkunjung ke Al Anwar. Hingga beliau dijuluki sebagai santri kesayangan Syaikhina Maimoen Zubair.

Pernah pada suatu ketika beliau dipanggil untuk mencarikan ta'bir tentang suatu persoalan oleh Syaikhina. Karena saking cepatnya ta'bir itu ditemukan tanpa membuka dahulu referensi kitab yang dimaksud, hingga Syaikhina pun terharu dan ngendikan "Iyo ha'... Koe pancen cerdas tenan" (Iya ha'... Kamu memang benar-benar cerdas).

Selain itu Gus Baha' juga kerap dijadikan contoh teladan oleh Syaikhina saat memberikan mawa'izh di berbagai kesempatan tentang profil santri ideal. "Santri tenan iku yo koyo baha' iku...." (Santri yang sebenarnya itu ya seperti baha' itu....) begitu kurang lebih ngendikan Syaikhina.

Dalam riwayat pendidikan beliau, semenjak kecil hingga beliau mengasuh pesantren warisan ayahnya sekarang, beliau hanya mengenyam pendidikan dari 2 pesantren, yakni pesantren ayahnya sendiri di desa Narukan dan PP. Al Anwar Karangmangu, Rembang.

Pernah suatu ketika ayahnya menawarkan kepada beliau untuk mondok di Rushoifah atau Yaman. Namun beliau lebih memilih untuk tetap di Indonesia, berkhidmat kepada almamaternya Madrasah Ghozaliyah Syafi'iyyah PP. Al Anwar dan pesantrennya sendiri LP3IA.

Pernikahan

Setelah menyelesaikan pengembaraan ilmiahnya di Sarang,beliau menikah dengan seorang Neng pilihan pamannya dari keluarga Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur. Ada cerita menarik sehubungan dengan pernikahan beliau. Diriwayatkan, setelah acara lamaran selesai, beliau menemui calon mertuanya dan mengutarakan sesuatu yang menjadi kenangan beliau hingga kini. Beliau mengutarakan bahwa kehidupan beliau bukanlah model kehidupan yang glamor, bahkan sangat sederhana.

Beliau berusaha meyakinkan calon mertuanya untuk berfikir ulang atas rencana pernikahan tersebut.
Tentu maksud beliau agar mertuanya tidak kecewa di kemudian hari. Mertuanya hanya tersenyum dan menyatakan "klop" alias sami mawon kalih kulo.

Kesederhanaan beliau ini dibuktikan saat beliau berangkat keSidogiri untuk melangsungkan upacara akad nikah yang telah ditentukan waktunya. Beliau berangkat sendiri ke Pasuruan dengan menumpang bus regular alias bus biasa kelas ekonomi. Berangkat dari Pandangan menuju Surabaya, selanjutnya disambung bus kedua menuju Pasuruan. Kesederhanaan beliau bukanlah sebuah kebetulan, namun merupakan hasil didikan ayahnya semenjak kecil.
 

Keakhlakannya

Beliau hidup sederhana bukan karena keluarga beliau miskin. Dari silslah keluarga beliau dari pihak ibu, atau lebih tepatnya lingkungan keluarga di mana beliau diasuh semenjak kecil, tiada satu keluargapun yang miskin.

Bahkan kakek beliau dari jalur ibu merupakan juragan tanah di desanya. Saat dikonfirmasi oleh penulis perihal kesederhanaan beliau, beliau menyatakan bahwa hal tersebut merupakan karakter keluarga Qur'an yang dipegang erat sejak zaman leluhurnya.

Bahkan salah satu wasiat dari ayahnya adalah agar beliau menghindari keinginan untuk menjadi 'manusia mulia' dari pandangan keumuman makhluk atau lingkungannya. Hal inilah yang hingga kini mewarnai kepribadian dan kehidupan beliau sehari-hari.

Setelah menikah beliau mencoba hidup mandiri dengan keluarga barunya. Beliau menetap di Yogyakarta sejak 2003. Selama di Yogya, beliau menyewa rumah untuk ditempati keluarga kecil beliau, berpindah dari satu lokasi kelokasi lain. Semenjak beliau hijrah ke Yogyakarta, banyak santri-santri beliau di Karangmangu yang merasa kehilangan induknya.

Hingga pada akhirnya mereka menyusul beliau ke Yogya dan urunan atau patungan untuk menyewa rumah di dekat rumah beliau. Tiada tujuan lain selain untuk tetap bisa mengaji kepada beliau.

Ada sekitar 5 atau 7 santri mutakhorijin Al Anwar maupun MGS yang ikut beliau ke Yogya saat itu. Saat di Yogya inilah kemudian banyak masyarakat sekitar beliau yang akhirnya minta ikut ngaji kepada beliau.

Pada tahun 2005 ayah beliau KH. Nursalim jatuh sakit. Beliau pulang sementara waktu untuk ikut merawat ayah beliau bersama keempat saudaranya.

Namun siapa sangka, beberapa bulan kemudian Kiai Nursalim wafat. Gus Baha' tidak dapat lagi meneruskan perjuangannya di Yogya sebab beliau diamanahi oleh ayah beliau untuk melanjutkan tongkat estafet kepengasuhan di LP3IA Narukan.

Banyak yang merasa kehilangan atas kepulangan beliau ke Narukan. Akhirnya para santri beliaupun, sowan dan meminta beliau kerso kembali ke Yogya.

Hingga pada gilirannya beliau bersedia namun hanya satu bulan sekali, dan itu berjalan hingga kini. Selain mengasuh pengajian, beliau juga mengabdikan dirinya di Lembaga Tafsir Al-Qur'an Universitas Islam Indonesa (UII) Yogyakarta.

Keilmuannya

Selain Yogyakarta beliau juga diminta untuk mengasuh PengajianTafsir Al-Qur'an di Bojonegoro, Jawa Timur. Di Yogya minggu terakhir, sedangkan di Bojonegoro minggu kedua setiap bulannya.

Hal ini beliau jalani secara rutin sejak 2006 hingga kini. Di UII beliau adalah Ketua Tim Lajnah Mushaf UII.

Timnya terdiri dari para Profesor, Doktor dan ahli-ahli Al-Qur'an dari seantero Indonesia seperti Prof. Dr. Quraisy Syihab, Prof. Zaini Dahlan, Prof. Shohib dan para anggota Dewan Tafsir Nasional yang lain.

Suatu kali beliau ditawari gelar Doctor Honoris Causa dari UII, namun beliau tidak berkenan. Dalam jagat Tafsir Al-Qur'an di Indonesia beliau termasuk pendatang baru dan satu-satunya dari jajaran Dewan Tafsir Nasional yang berlatar belakang pendidikan non formal dan non gelar.

Meski demikian, kealiman dan penguasaan keilmuan beliau sangat diakui oleh para ahli tafsir nasional.

Hingga pada suatu kesempatan pernah diungkapkan oleh Prof. Quraisy bahwa kedudukan beliau di Dewan Tafsir Nasional selain sebagai Mufassir, juga sebagai Mufassir Faqih karena penguasaan beliau pada ayat-ayat ahkam yang terkandung dalam Al-Qur'an. Setiap kali lajnah 'menggarap' tafsir dan Mushaf Al-Qur'an,

Posisi beliau selalu di dua keahlian, yakni sebagai Mufassir seperti anggota lajnah yang lain, juga sebagai Faqihul Qur'an yang mempunyai tugas khusus mengurai kandungan fiqh dalam ayat-ayat ahkam Al-Qur'an.
Copas Wa.

Tuesday, February 4, 2020

Apa kata Gus Baha' tentang Kyai NU

PENGAJIAN UMUM

NU itu terlalu banyak pengajian umum. Tradisi ngaji (kitab) mulai hilang.  Itu lampu merah.

Orang kaya suka ulama. Suka kiai. Tapi maunya ngatur ulama, tidak mau diatur ulama. 

Saya ga mau ngaji yang ribet itu. Harus pasang panggung, sound system, yang penting bupati datang. Ribet.

Mereka habis 50 juta, 100 juta tidak masalah. Tapi sesuai mau mereka, yang datang jamaahnya banyak. Coba, kalo nuruti maunya kiai, ulama, ngajinya menganalisa kitab, uangnya buat mencetak naskah, pasti tidak mau. 

Saya ingin kebesaran ulama itu kembali, yaitu bisa mengatur orang kaya. Bukan seperti sekarang, diatur orang kaya. 

Banyak yang datang minta pengajian umun, bawa alphard, saya jawab kalo mau ngaji datang ke sini saja. Kalo kiai diatur-atur, kan ribet. 

Bukan saya anti. Dan itu perlu. Tapi sudah over. Tapi tradisi ngaji yang sebenarnya, yang jadi standar NU, sudah mulai ditinggalkan. 

Ditambah, kiai yang kedonyan, cinta dunia. Klop. Yang kaya, tahunya memuliakan kiai dengan uang, kiainya juga senang. Musibah. Terutama di Jawa Timur. 

Saya keluar dari kantor PWNU Jawa Timur, langsung dikasih voucher umroh. Saya jawab, tidak, saya kiai Jawa Tengah.

Makanya saat saya diundang di Tebu Ireng, Pondok Syaikhona Kholil, Termas ... Saya mau asal, disediakan naskahnya Mbah Hasyim  Asy'ari, Mbah Kholil, Syaikh Mahfudz Termas.

Ya, saya ngajinya kitab para pendiri pesantren itu. Bukan ngaji gus baha tapi ngaji Mbah Hasyim Asy'ari, dll.

Ini kan musibah. Selama ini dzurriyah, para cucu tidak peduli dengan naskah pendiri. Padahal ada ahli filologi, pengumpul naskah. Naskah masyayikh kita ada di luar negeri, cucunya ga punya. 

Saya punya naskahnya Syaikh Mahfudz yang tidak ada di Termas. Saya dikasih Mbah Moen. Akhirnya, para cucu ngaji ke sini.

Coba, Sirojut Tholibin di cetak di mana-mana, termasuk Yaman. Namun, kita tahu nasibnya di Jampes. 

Kiai-kiai NU itu sudah alim. Ngerti hukum secara tafsil, kok malah hobi bicara yang mujmal. Ini kan sudah mau pinter, di suruh goblok lagi.

Anda itu ngaji, sampai buka kamus, meneliti tiap kata, harusnya ngajarnya seperti itu. Agar tetap alim. 

Ada kiai yang sehari manggung 3 kali. Padahal, pasti dia tidak paham problem dakwah di setiap tempat itu. Dia tidak tahu objeknya, tidak tahu obatnya.  Pasti bicaranya standar, itu-itu saja, yang penting lucu dan menarik. Mana ada waktu untuk belajar lebih dalam?

Akhirnya ada orang ceramah ditambahi musik macam-macam. Karena dia tidak alim. Tidak terkontrol, yang penting menarik. 

Akhirnya ya goblok beneran. Pondok NU juga ikut-ikutan tren. Bikin acara, ya pengajian umum. Yang datang banyak. 

Masak, pondok NU mengundang Abdus Shomad dan Adi Hidayat.  Karena ikut tren tadi. Tidak tahu, keduanya itu kategorinya apa, detailnya mereka. 

Musibah lagi, warga NU membaca tulisan Gus Ulil, Nusron bahkan Abu Janda tapi tidak tahu naskahnya Mbah Hasyim Asy'ari. 

Saya hanya ingin, tradisi ilmiah di NU itu kembali. Kiai tidak boleh diatur orang kaya. 

Jika tidak, NU bisa habis (orang alimnya). Saya di NU ditugasi ini, bukan yang lain.

Maka, saat saya di Lirboyo, saya bilang 'Gus Kafa, saya lebih senang disambut 4 santri yang benar-benar niat ngaji, daripada banyak santri yang niatnya tidak jelas'.

Kemudian, setiap kali saya ke Lirboyo, anak, mantu, cucu dikumpulkan dulu ngaji sama saya. 

Jika, kita 5 tahun saja memulai. NU akan hebat. Jika bukan anak kita yang jadi alim, cucu kita akan jadi ulama. Itulah NU. 

NU itu harusnya melahirkan kiai - allamah, bukan kiai-mubaligh seperti sekarang. Dan saya melihat sudah lampu merah.

Padahal di zaman kakek saya, bahasa Arab itu seperti bahasa Jawa. Saya punya tulisannya Mbah Hasyim Asy'ari yang surat-suratan dengan kakek saya dengan bahasa Arab. 

Keilmuan, kealiman ini jangan habis. Dulu para pendiri, kakek kita, allamah, punya naskah. Jika kita terus begini, bisa habis.


KH. Bahauddin Nur Salim (Rois Syuriah PBNU)

Politik di Indonesia

Proposal Disertasi Bab I tentang Pendidikan

BAB I LATAR BELAKANG A. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kebutuhan pokok manusia, seakan orang tidak bisa hidup tanpa pendidikan, karena mel...